"Kami sangat berterima kasih atas kehadiran tim peneliti di Desa Telemow. Ini adalah bukti nyata bahwa pembangunan IKN tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga memperhatikan aspek budaya dan kearifan lokal," ujar Kepala Desa Telemow, Bapak Munip, S.Pd. dengan penuh semangat.
Lebih lanjut, Bapak Munip, S.Pd. menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya lokal di tengah arus modernisasi yang semakin deras. Budaya, menurutnya, adalah identitas dan jati diri bangsa yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
"Budaya adalah harta karun yang tak ternilai harganya. Kami berharap riset ini dapat membantu kami dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal agar tidak tergerus oleh zaman," tambahnya.
Dukungan penuh juga diberikan oleh segenap jajaran perangkat desa. Sekretaris Desa Telemow, Bapak Selamat Santoso Jaya Prima, menegaskan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan penuh kepada tim peneliti dalam proses pengumpulan data dan informasi di lapangan.
"Kami telah menginstruksikan kepada seluruh perangkat desa dan masyarakat untuk mendukung penuh kegiatan riset ini. Kami siap memfasilitasi segala kebutuhan tim peneliti, mulai dari penyediaan data, informasi, hingga akomodasi selama berada di Desa Telemow," ujar Bapak Selamat Santoso Jaya Prima dengan penuh keyakinan.
Dukungan dan apresiasi yang tinggi dari Kepala Desa Telemow dan segenap jajarannya merupakan manifestasi dari harapan besar mereka terhadap hasil riset ini. Mereka berharap agar riset ini dapat menghasilkan rekomendasi yang konkret dan aplikatif dalam upaya menjaga, melindungi, dan melestarikan budaya lokal di tengah pembangunan IKN.
"Kami berharap riset ini dapat menghasilkan output yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal. Kami siap menjadikan Desa Telemow sebagai laboratorium hidup untuk mengimplementasikan hasil riset ini," ujar Bapak Munip, S.Pd. dengan penuh harap.
Kesiapan Desa Telemow untuk menjadi "laboratorium hidup" bagi riset kolaboratif ini terlihat dari berbagai upaya yang telah dilakukan. Selain dukungan penuh dari pemerintah desa, masyarakat juga menunjukkan antusiasme tinggi dalam menyambut kehadiran tim peneliti. Masyarakat Desa Telemow, yang mayoritas berprofesi sebagai petani dan nelayan, dengan tangan terbuka menyambut kedatangan tim peneliti. Mereka siap berbagi cerita, pengetahuan, dan pengalaman tentang kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun.
"Kami sangat senang dengan kehadiran tim peneliti di desa kami. Kami siap membantu dan berbagi informasi tentang budaya dan tradisi kami," ujar salah seorang warga dengan penuh semangat.
Dukungan konkret yang diberikan oleh pemerintah desa dan masyarakat Desa Telemow meliputi berbagai aspek, mulai dari penyediaan rumah tinggal bagi tim peneliti, penyediaan gedung pertemuan untuk kegiatan diskusi dan FGD, hingga penyediaan kendaraan roda dua dan roda empat untuk mendukung mobilitas tim peneliti di lapangan.
"Kami ingin memastikan tim peneliti dapat bekerja dengan nyaman dan fokus selama berada di Desa Telemow. Kami telah menyediakan segala kebutuhan mereka, mulai dari akomodasi, transportasi, hingga konsumsi," ujar Bapak Selamat Santoso Jaya Prima dengan penuh perhatian.
Kolaborasi riset antara Universitas Balikpapan, BRIN, LSP3 Matutu, dan Desa Telemow ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata sinergi positif antara dunia akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun IKN berbudaya.