Tuesday, November 7, 2017

PENELITIAN RELEVAN SOSIOLOGI SASTRA



Penelitian Akbar et al. (2013: 93-102) dengan judul “Kajian Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan dalam Novel Tuan Guru karya Salman Faris.” Penelitian ini dipublikasikan dalam Jurnal Wacana Bahasa dan Sastra. Penelitian ini menggambarkan pandangan dunia pengarang mengenai eksistensi Tuan Guru, latar belakang sosial budaya masyarakat, dan nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam novel. Selain itu, penelitian ini menunjukkan hasil bahwa sebagian besar masyarakat Lombok menganggap sosok Tuan Guru sebagai orang yang dapat memberi jamuan masuk surga. Doa akan lebih cepat terkabul jika dipanjatkan oleh Tuan Guru. Kemudian latar belakang sosial budaya masyarakat mencakup adat dan kepercayaan, pekerjaan, pendidikan, agama, tempat tinggal, bahasa, dan suku. Adapun nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel adalah pendidikan sosial, moral, budaya, agama, politik, dan nilai historis.Persamaan antara penelitian Akbar et al. dengan penelitian ini adalah keduanya menggunakan sosilogi sastra sebagai pendekatan untuk mengkaji kondisi social masyarakat yang terdapat dalam novel yang dianalisis. Perbedaannya adalah segi objek penelitian. Akbar et al. menelaah novel Tuan Guru karya Salman Faris, sedangkan peneitian ini menelaah novel Menak Jinggo Sekar Kedaton karya langit Kresna Hariadi sebagai objek penelitian. Selain itu, penelitian ini menganalisis nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Menak Jinggo Sekar Kedaton karya Langit Kresna Hariadi, sedangkan penelitian Akbar et al. menganalisis nilai pendidikan sosial, moral, budaya, agama, politik, dan nilai historis dalam novel Tuan Guru karya Salman Faris. Dengan demikian, penelitian yang dilakukan Akbar dan kawan-kawan dapat dikatakan relevan dengan penelitian ini.

SOSIOLOGI SASTRA



Hakikat Kajian Sosiologi Sastra
a.    Pengertian Sosiologi Sastra
Sosiologi sastra adalah hasil curahan pikiran, perasaan manusia yang memiliki relasi dengan masyarakat dengan segala proses sosialnya. Bertemali dengan uraianuraian sebelumnya, dapat ditarik benang merah yang mengaitkan antara soiologi dan sastra. Endraswara (2011: 78) mengungkap bahwa sastra merupkan sebuah refleksi lingkungan sosial budaya yang merupakan satu tes dialektika antara pengarang dengan situasi sosial yang membentuknya. Dalam pernyataan di atas Endaswara mencoba menyiratkan bahwa sosiologi dan sastra sama-sama membahas mengenai situasi dan lingkungan sosial masyarakat. Damono (dalam Kurniawan, 2012: 6) menjelaskan beberapa hal yang menunjukkan relasi antara sosiologi dan sastra antara lain: (1) hubungan masyarakat dengan sastra dimediasi oleh pengarangnya, (2) hubungan sosiologi dengan sastra dimediasi oleh fakta sastra, (3) hubungan sosiologi dan sastra yang dimediasi oleh pembaca, (4) hubungan sosiologi dan sastra dimediasi oleh kenyataan, dan (5) relasi antara sosiologi dan sastra dimediasi oleh bahasa sebagai media sastra. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan mengenai keterkaitan antara sosiologi dan sastra. aspek-aspek yang mengaitkan antara sosilogi dan sastra melibatkan berbagai unsur pembangun sastra, yaitu pengarang, sastra, pembaca, dunia yang diacu (kenyataan), dan bahasa.

SEMIOTIKA DALAM KAJIAN ETNOLINGUISTIK

          Semiotik atau ada yang menyebut dengan semiotika berasal dari kata Yunani semeion yang berarti “tanda”. Istilah semeion tampaknya ...