Tuesday, August 28, 2018

TINJAUAN TEORI KESALAHAN BERBAHASA DALAM MENULIS KARANGAN

a.      Keterampilan Menulis
Keterampilan yaitu kecakapan untuk menyelesaikan tugas (KBBI, 93: 935). Jadi, keterampilan menulis yaitu kecakapan dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas menulis. Keterampilan menulis ialah suatu kepandaian seseorang dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan yang disampaikan melalui bahasa tulis, yang realisasinya berupa simbol-simbol grafis sehingga orang lain yaitu pembaca, mampu memahami pesan yang terkandung di dalamnya.
Agar bisa terampil dalam menulis, seorang penulis harus menguasai aspekaspek kebahasaan khususnya aspek bahasa tulis. Bahasa tulis harus memperhatikan norma-norma yang berlaku dalam bahasa baku. Demi kejelasan makna, susunan kalimat dapat menjadi panjang. Sifatnya terikat, terutama oleh tata bahasa dan diksi dengan tidak menimbulkan keraguan dalam memahami isi
dan menarik kesimpulan.
Bahasa tulis harus lebih memperhatikan peraturanperaturan mengenai sistematika penyusunan kalimat dan penempatan paragrafparagraf yang mendukung gagasan pokok, gagasan penunjang, dan pelengkap maupun gagasan tambahan-tambahan yang lain (Hastuti, 2003: 84).
Terampil menggunakan bahasa merupakan tujuan terpenting dalam kegiatan bahasa. Keterampilan berbahasa meliputi keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Penelitian ini berupaya menganalisis bidang keterampilan menulis karangan. Kegiatan menulis merupakan bentuk atau wujud kemampuan dari keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai pembelajar bahasa setelah menyimak, berbicara, dan membaca (Nurgiyantoro dalam Supraba, 2008: 10).
Kemampuan menulis lebih sulit dikuasai dibandingkan dengan tiga kemampuan berbahasa yang lain, bahkan oleh penutur ahli bahasa yang bersangkutan. Hal ini karena dalam kemampuan menulis perlu menguasai berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang menjadi isi karangan Menulis atau bahasa tulis semakin lama semakin terasa penting. Dalam dunia modern ini, kita tidak dapat mengikuti arus kehidupan sehari-hari tanpa adanya tulisan atau bahasa tulis. Dalam dunia pendidikan, perdagangan, bisnis perusahaan, dan profesi yang lain, keberhasilannya berhubungan dengan keterampilan menulis sebagai syarat untuk masuk dalam bidang tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa menulis adalah suatu alat yang sangat efektif dalam belajar dan penting dalam dunia pendidikan.
b.      Pengertian Karangan
Dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah-sekolah baik sekolah negeri maupun swasta, siswa seringkali mendapatkan tugas mengarang. Dalam menulis sebuah karangan tentu saja siswa harus mengetahui pengertian karangan dan bagaimana cara menulis sebuah karangan yang baik. Karangan merupakan media bagi ekspresi diri setiap orang. Mengarang merupakan salah satu cara untuk mengembangkan keterampilan menulis. Selain itu, mengarang juga sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting dalam mendukung komunikasi karena merupakan perwujudan bentuk komunikasi secara tidak langsung atau komunikasi tertulis.
Perkembangan media dalam komunikasi masa (radio, televisi, kaset), menjadikan tulisan atau karangan bukannya semakin mundur tetapi justru semakin bertambah maju. Oleh karena itu, studi dan praktik menulis atau mengarang tetap merupakan bagian penting dalam kurikulum sekolah dan menjadi bagian utama dalam pendidikan dan pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Seperti yang telah dibahas di atas, mengarang adalah suatu proses kegiatan pikiran manusia yang hendak mengungkapkan kandungan jiwanya kepada orang lain atau kepada diri sendiri dalam bentuk tulisan. Mengarang dapat dipahami sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami dengan tepat seperti yang dimaksudkan oleh pengarang; sedangkan hasil dari kegiatan mengarang biasa disebut dengan karangan (Widyamartaya dalam Musrifah, 1999: 3).
Karangan merupakan rangkaian kata-kata atau kalimat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1993: 390), karangan adalah hasil mengarang: tulisan, cerita, artikel, buah pena. Karangan yaitu setiap tulisan yang diorganisasikan yang mengandung isi dan ditulis untuk suatu tujuan tertentu biasanya berupa tugas di kelas. Istilah tersebut sering dipakai untuk tugas menulis dalam pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai suatu proses sadar diri yang menuntut kita membuat keputusan tentang apa yang akan dikatakan, bagaimana mengorganisasi ide, dan bagaimana mengembangkan ide serta kata-kata yang akan kita pakai. Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca (Gie dalam Musrifah,1999: 14). Selain pengertian itu, karangan adalah bahasa tulis yang merupakan rangkaian kata demi kata sehingga menjadi sebuah kalimat, paragraf dan akhirnya menjadi sebuah wacana yang dapat dibaca dan dipahami (Keraf, 2010: 19-22).
Jadi, karangan yaitu hasil perwujudan ide, gagasan dan pikiran manusia yang tersusun dari rangkaian kata demi kata yang membentuk sebuah kalimat, paragraf dan akhirnya menjadi wacana yang mempunyai tujuan tertentu sehingga dapat dibaca dan dipahami maksudnya oleh pembaca. Dengan demikian untuk membuat karangan yang baik, tentu saja seseorang dituntut memiliki dan menguasai perbendaharaan kata dengan baik.

SEMIOTIKA DALAM KAJIAN ETNOLINGUISTIK

          Semiotik atau ada yang menyebut dengan semiotika berasal dari kata Yunani semeion yang berarti “tanda”. Istilah semeion tampaknya ...