Wednesday, October 3, 2018

TINJAUAN STILISTIKA

Stilistika berasal dari istilah stylistics dalam bahasa Inggris. Istilah stilistika atau Stylistic terdiri dari dua kata style dan ics. Stylist adalah pengarang atau pembicara yang baik gaya bahasanya, perancang atau ahli dalam mode. ics atau ika adalah ilmu, kaji, telaah. Secara etimologis, stylistics yang berarti ilmu tentang gaya bahasa ini berhubungan dengan kata style yang berarti gaya.
Istilah kata style (bahasa Inggris) menurut Shipley 1979 ; Leech & Short 1984 berasal dari kata Latin stilus yang berarti yang berarti alat (berujung tajam) yang dipakai untuk menulis di atas lempengan lilin. Kata stilus yang kemudian dieja menjadi stylus ini memiliki kesamaan makna dengan kata stulos pada bahasa Yunani yang berarti alat tulis yang terbuat dari logam, kecil, dan berbentuk batang yang memiliki ujung tajam yang digunakan untuk menulis di atas kertas berlapis lilin. Pada perkembangannya kata stylus memliki arti khusus yang berarti kritik terhadap suatu tulisan (Al Ma’ruf, 2009: 7).
Yeibo (2012: 180) pada penelitiannya mengungkapan bahwa stilistika adalah cabang lingustik umum yang berfokus pada gaya (yaitu cara tertentu seorang penulis atau menyampaikan ekspresinya), khususnya dalam karya sastra. Istilah style juga diuraikan oleh Satoto (2012: 35) bahwa style, stail, atau gaya yaitu cara khas yang dipergunakan oleh seseorang untuk mengutarakan atau mengungkapkan diri gaya pribadi. Cara pengungkapan itu bisa meliputi setiap aspek kebahasaan seperti diksi, penggunaaan bahasa kias, penggunaan bahasa figuratif, struktur kalimatnya, bentuk-bentuk wacana, ataupun sarana retorika yang lainnya. Sedangkan Ratna (2013: 3) juga mengemukakan bahwa Stilistika (stylistic) adalah ilmu tentang gaya, sedangkan stil (style) adalah cara-cara khas bagaimana segala sesuatu diungkapkan dengan cara tertentu sehingga tujuan yang dimaksudkan tersebut dapat tercapai secara maksimal. Sejalan dengan Satoto dan Ratna, Aminuddin (1995:4) mengungkapkan bahwa style diartikan sebagai teknik serta bentuk gaya bahasa seseorang dalam memaparkan gagasan sesuai dengan ide dan norma yang digunakan sebagaimana ciri pribadinya. Sementara itu, Al-Ma’ruf (2009: 12) menyatakan, stilistika adalah ilmu yang mengkaji gaya bahasa yakni wujud performansi bahasa dalam sastra setelah melalui pemberdayaan segenap potensi bahasa yang unik dan khas meliputi bunyi, diksi, kalimat, wacana, bahasa figuratif, dan citraan. Ada beberapa pengertian stilistika yang diambil oleh Nurhayati (dalam Masda, 2012 : 39), seperti :
1)   Short dan Christoper Candlin (1999:193) menyatakan Stylistics is a linguistics approach to the study of literary texts. Artinya stilistika adalah pendekatan linguistik yang digunakan dalam studi teks-teks sastra.
2)   Stylistics, the study of the relation between linguistic form and Iiterary function (Leech dan Michael Short, 1984:4). Stilistika merupakan studi yang menghubungkan antara bentuk linguistic dengan fungsi sastra.
3)   Slamet Muljana (1956:4) menyatakan bahwa stilistika adalah pengetahuan kata berjiwa. Tiap kata yang digunakan dalam ciptaan sastra, mengandung napas penciptanya, berisi jiwanya, serta mengandung perasaan pengarangnya. Kata-kata dalam ciptaan sastra berbeda sifatnya dengan kata-kata yang terdapat di dalam kamus.
Dari beberapa pengertian stilistika, dapat disimpulkan bahwa stilistika mempelajari bahasa karya sastra, baik dari struktur fisik maupun isi/batin guna mencari keindahan yang dibuat oleh pengarang dalam karya sastranya. Stilistika merupakan ilmu tentang pemanfaatan gaya bahasa dalam sebuah karya sastra yang meliputi setiap aspek kebahasaan seperti diksi, bahasa kias, ataupun bahasa figuratif dalam mengungkapkan gagasan yang menjadi ciri pribadi pengarangnya dalam karya sastranya.
Menurut Al-Ma’ruf (2009: 47), aspek stilistika berupa bentuk-bentuk dan satuan kebahasaan yang ditelaah dalam kajian stilistika karya sastra meliputi: gaya bunyi, gaya kata (diksi), gaya kalimat, gaya wacana, bahasa figuratif, dan citraan. Pendapat lain dikemukakan Sudjiman dalam Al Ma’ruf (2009: 46) yang mengemukakan bahwa style’gaya bahasa’ mencakup diksi (pilihan kata/ leksikal), struktur kalimat, majas, dan citraan, pola rima, matra yang digunakan sastrawan atau yang terdapat dalam kaya sastra.
Seperti kita tahu bahasa menjadi media yang paling utama dalam penciptaan karya sastra, ciri khas pengaranglah yang nantinya memunculkan nilai keindahan dari sebuah karya. Pengkajian bahasa dan gaya bahasa inilah yang memunculkan pemahaman yang lebih baik. Semi dalam Asis (2010:102) mengungkapkan stilistika merupakan cabang linguistik yang menelaah pemakaian bahasa dan gaya bahasa termasuk efek yang dtimbulkan oleh cara penggunaan bahasa dalam karya sastra. Keindahan sebuah karya sastra sebagian besar disebabkan oleh kemampuan penulis mengeksploitasi kelenturan bahasanya sehingga menimbulkan kekuatan dan keindahan bahasanya.
Junus (dalam Al Ma’ruf, 2009: 19) mengemukakan bahwa bidang kajian stilistika meliputi bunyi bahasa, kata, dan struktur kalimat. Pendapat lain dikemukakan Sudjiman (dalam Al Ma’ruf, 2009 : 19) yang mengartikan style sebagai gaya bahasa dan gaya bahasa sendiri mencakup diksi, struktur kalimat, majas, citraan, pola rima serta mantra yang digunakan seorang pengarang yang terdapat dalam sebuah karya sastra.
Dalam penelitiannya, Roziah (2013) melakukan prosedur analisis berdasarkan tiga tahapan penting dalam stilistika, yaitu deskripsi, intepretasi, dan kesan. Deskripsi didapatkan dari tokoh Fahri dan Maria pada Novel Ayat- Ayat Cinta, interpretasi diperlukan untuk memperoleh gambaran penuh mengenai karakter sebelum pemerian kesan dari penggunaan leksikal, gramtikal, kiasan dan konteks kepaduan. Jadi, penelitian ini meneliti perbedaan karakter yang dikaji stilistika.
Pengkajian stilistika yang berkaitan dengan karakterisasi juga dikaji oleh Lamusu (2010) yang mendeskripsikan ciri- ciri karakteristik wacana puisi ciptaan Rendra dan Taufik Ismail yang merupakan gaya pengungkapan bahasa kedua penyair.
Pada penelitiannya, Aghagolzade (2012:932) dalam studinya akan menunjuk peran dan pentingnya sarana stilistika sebagai alat utama pada perpindahan ideologi, pandangan dan pertimbangan dalam teks berkaitan kesusasteraan. Kemudian studi ini akan menyurvei bait sajak pada puisi Farrokhzad. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa gaya bahasa dan perangkat lingusitik.
Kajian stilistika meskipun masih baru dalam bidang sastra, dipandang sebagai kajian yang lebih objektif dan ilmiah dibandingkan dengan kajian konvensional yang selama ini kita kenal.  Pengkajian stilistika berusaha menelaah ciri khas penggunaan bahasa seorang pengarangnya yang dilihat dari aspek-aspek kebahasaanya. Penelitian stilistika berusaha menfokuskan pada pemakaian gaya bahasa pengarang dalam karya sastra. 
Penelitian Kajian Stilistika Antologi Puisi Baju Bulan memiliki perbedaaan dengan penelitian lain. Aspek stilistika yang akan dikaji mencakup keseluruhan aspek dalam pengkajian karya sastra, khususnya puisi, yang meliputi diksi, gaya bahasa atau majas, imaji (citraan), dan simbol (lambang).

No comments:

Post a Comment

Semangat Kolaborasi Riset Membangun IKN Berbudaya: Desa Telemow Bersiap Menjadi Laboratorium Hidup Kearifan Lokal

  Penajam Paser Utara, 16 September 2024 – Gemuruh semangat pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur bergema hingga ke pel...