Pragmatik merupakan salah
satu bidang kajian ilmu linguistik yang keberadaannya sangat dekat dengan
kehidupan manusia sebagai pengguna bahasa. Manusia selalu menggunakan bahasa
untuk menjalin interaksi dengan manusia lain untuk menjalin interaksi sosial.
Interaksi antara penutur dan mitra tutur tersebut mengandung makna dan maksud
tertentu sesuai dengan konteks yang melatarbelakangi sebuah tuturan. Fenomena
berbahasa tersebut merupakan ranah dari kajian pragmatik.
Pragmatik secara praktis
dapat didefinisikan sebagai studi mengenai makna ujaran dalam situasi-situasi
tertentu. Penutur saat berinteraksi tidak hanya mengeluarkan bunyi-bunyi bahasa,
tetapi juga mempunyai maksud atau tujuan tertentu dari tuturan yang disampaikan
kepada mitra tutur. Aturan dalam berkomunikasi dan kajian mengenai maksud yang
terkandung dalam suatu tuturan, dikaji dalam disiplin ilmu pragmatik. Leech
(2011: 8), mengungkapkan bahwa pragmatik merupakan studi tentang makna yang
berhubungan dengan situasi-situasi ujar (speech
situations). Makna suatu ujaran yang disampaikan oleh penutur tersebut
dipengaruhi oleh situasi-situasi tertentu ketika berkomunikasi. Kajian pragmatik
merupakan salah satu cabang ilmu bahasa yang menekankan pada makna di balik
ujaran yang dilontarkan oleh penutur kepada mitra tutur.
Kajian pragmatik juga
mempertimbangkan adanya konteks yang melatarbelakangi terjadinya interaksi
antara penutur dan mitra tutur. Rusminto (2015: 59), menjelaskan bahwa
pragmatik merupakan kajian bahasa yang berhubungan dengan pemakaian bahasa
dalam suatu situasi penggunaan bahasa secara konkret, baik dalam bentuk lisan
maupun tulis. Penggunaan bahasa dalam kajian pragmatik sangat memperhatikan
konteks secara utuh dan lengkap. Kajian pragmatik mengkaji tentang bentuk
bahasa yang muncul dalam peristiwa komunikasi yang merupakan hasil perpaduan
antara maksud, pesan, dan makna tuturan dengan situasi atau konteks yang
melingkupinya.
Makna yang terkandung di
dalam sebuah ujaran yang diutarakan oleh penutur tidak dapat diartikan secara
harfiah, melainkan perlu adanya interpretasi mendalam mengenai ujaran tersebut.
Djajasudarma (2012: 48), mengungkapkan bahwa pragmatik mengkaji unsur makna
suatu ujaran yang tidak dapat dijelaskan melalui referensi langsung pada
pengungkapan suatu ujaran tersebut. Kajian pragmatik mencakup interaksi antara
pengetahuan kebahasaan dan dasar pengetahuan tentang dunia yang dimiliki oleh
pendengar atau pembaca. Selain itu, studi ini juga melibatkan interpretatif
yang mengarah pada studi tentang keseluruhan pengetahuan tentang konteks.
Selain menekankan pada aspek makna dalam ujaran, Djajasudarma juga menekankan
pada aspek konteks ujaran. Perlu adanya persamaan skemata antara penutur dan
mitra tutur agar interaksi antara kedua peserta tuturan bisa berhasil.
Kajian pragmatik
merupakan telaah tentang makna ujaran yang diutarakan oleh penutur. Yule (2006:
3-4), menjelaskan pengertian telaah pragmatik dari beberapa ruang lingkup yang
berbeda. Menurutnya, pragmatik merupakan studi tentang maksud penutur;
pragmatik merupakan studi tentang makna kontekstual; pragmatik merupakan studi
tentang bagaimana agar lebih banyak yang disampaikan daripada yang dituturkan; dan
pragmatik merupakan studi tentang ungkapan dari jarak hubungan.
Hoki368 Situs Slot Online Terbaik Dan Bandar Bola Resmi Terbesar Di Asia.
ReplyDelete✔️Hoki368 Slot Online Terbaik
✔️Hoki368 Bandar Bola Resmi
✔️Hoki368 Prediksi Bola Gratis
✔️Hoki368 Prediksi Parlay
✔️Hoki368 Prediksi Liga1
✔️Bonus Slot Online
✔️Bonus Deposit Sportbook 100%
✔️Hoki368 Slot Online Gacor
✔️Bocoran Slot Online Hoki368