Saturday, November 11, 2017

PENGERTIAN DAN RAGAM PENDEKATAN PEMBELAJARAN



Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Suherman (2003) mengemukakan empat jenis pendekatan yakni:
a.    Pendekatan Konstruktivisme
Dalam pendekatan ini, para siswa diberdayakan oleh pengetahuannya yang berada dalam diri mereka. Mereka akan berbagi strategi dan penyelesaian, debat dengan siswa lainnya, berpikir secara kritis tentang cara terbaik untuk menyelesaikan masalah;
b.    Pendekatan Pemecahan Masalah
Ketika proses pembelajaran di kelas berlangsung, guru terlebih dahulu mnghadapkan siswa pada sebuah masalah, dan menugaskan siswa untuk mencari solusi yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah tersebut, hingga akhirnya siswa memperoleh pengetahuan sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut;

c.    Pendekatan Open-Ended
Pada pendekatan ini sebenarnya hampir mirip dengan pendekatan pemecahan masalah, hanya saja dalam pendekatan ini siswa dihadapkan pada suatu permasalahan yang sifatnya terbuka, dalam artian memungkinkan adanya banyak alternatif jawaban. Sehingga dari jawaban-jawaban tersebut, siswa diarahkan untuk memahami konsep atau pengetahuan yang harus dimiliki; dan
d.   Pendekatan Realistik
Dalam hal ini siswa diberikan permasalahan yang bersifat realistik, yang berarti permasalahan-permasalahan yang bisa dipecahkan oleh siswa berdasarkan daya nalarnya sendiri.
Berdasarkan pemerolehan bahan pembelajaran, secara garis besar pendekatan pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pendekatan konsep dan pendekatan proses.
a.    Pendekatan Konsep
Lebih banyak bergantung pada apa yang diajarkan guru berupa bahan atau isi pelajaran, dan lebih bersifat kognitif.
b.    Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan keterampilan proses menekankan pentingnya kebermaknaan belajar untuk mencapai hasil yang memadai. Selain itu, pendekatan keterampilan proses juga menekankan pentingkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran dan menekankan pada hasil belajar secara tuntas.
Berbeda dengan Suherman, Syaiful Bahri (2006) membagi pendekatan menjadi beberapa jenis yaitu;
a.    Pendekatan Individual
Pendekatan individual mempunyai arti yang sangat penting bagi kepentingan pembelajaran. Pengelolaan kelas sangat memerlukan pendekatan individual ini. Pemilihan metode harus didasari oleh kegunaan pendkatan individual sehingga dalam proses pembelajaran di kelas guru akan memperhatikan perserta didik secara individu. Dengan demikian kesulitan belajar peserta didik lebih mudah dipecahkan, walaupun suatu saat pendekatan kelompok diperlukan.
b.    Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok memang suatu waktu diperlukan dan perlu digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial peserta didik. Hal ini disadari bahwa peserta didik adalah sejenis makhluk homo socius, yakni makhluk yang berkecenderungan untuk hidup bersama.
Kelebihan: dengan pendekatan kelompok, diharapkan dapat tumbuh dan berkembang rasa sosial yang tinggi pada diri setiap peserta didik.  Peserta didik yang dibiasakan hidup bersama dan bekerja sama dalam kelompok, akan menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan kelebihan.
Kelemahan: ketika guru ingin menggunakan pendekatan kelompok, guru harus mempertimbangkan bahwa hal itu tidak bertentangan dengan tujuan, sesuai dengan fasilitas belajar pendukung yang ada, metode yang akan dipakai sudah dikuasai, dan bahan yang akan diberikan kepada peserta didik cocok. Karena itu, pendekatan kelompok tidak bisa dilakukan secara sembarangan, tetapi banyak hal yang berpengaruh yang harus dipertimbangkan dalam penggunaannya.
c.    Pendekatan Bervariasi
Ketika guru dihadapkan kepada permasalahan peserta didik yang bermasalah, guru akan berhadapan dengan permasalahan peserta didik yang bervariasi. Setiap masalah yang dihadapi oleh peserta didik tidak selalu sama, terkadang ada perbedaan dalam belajar, misalnya dalam hal motivasi. Ada peserta didik yang memiliki motivasi rendah, dan ada yang bergairah belajar, ada pula yang kurang bergairah. Diantara mereka ada yang duduk dan berbicara (berbincang-bincang) satu sama lain tentang hal¬-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan masalah pelajaran.
Kelebihan :
1)      Guru menjadi kreatif, karena mempunyai berbagai metode dalam pemecahan masalah siswa.
2)      Guru mempunyai berbagai taktik dalam pembelajaran.
3)      Siswa tidak merasa bosan, karena cara yang digunakan guru tidak monoton.
Kelemahan :
1)      Guru harus mempunyai berbagai taktik dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh siswa.
2)      Proses belajar tidak akan berjalan lancar ketika pendekatan yang dilakukan tidak sesuai dengan kondisi siswanya.
d.   Pendekatan Edukatif
Pendekatan yang benar bagi guru adalah dengan melakukan pendekatan edukatif. Setiap tindakan, sikap, dan perbuatan yang guru lakukan harus bernilai pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik peserta didik agar menghargai norma hukum, norma susila, norma moral, noram sosial, dan norma agama.
Selain berbagai pendekatan yang telah disebutkan di depan, ada pendekatan-pendekatan lain. Berdasarakan kurikulum atau Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Pendidikan Agama Islam SUP Tahun 1994 disebutkan lima macam pendekatan untuk pendidikan agama Islam,:
a.    Pendekatan Pengalaman
Pengalaman adalah guru yang tanpa jiwa, namun selalu dicari oleh siapa pun juga. Belajar dari pengalaman adalah lebih baik daripada sekadar bicara, atau tidak pernah berbuat sama sekali. Belajar adalah kenyataan yang ditunjukkan dengan kegiatan. Untuk pendekatan ini, metode mengajar yang perlu dipertimbangkan untuk digunakan, antara lain adalah metode pemberian tugas (resitasi) dan Tanya- jawab mengenai pengalaman keagamaan peserta didik.

Kelebihan :
1)      Menambah integritas anak
2)      Siswa lebih mudah mengerti tentang suatu pelajaran, karena dia sudah mengalaminya, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Kelemahan :
Jika siswa tidak pernah mendapatkan pengalaman yang sesuai dengan tujuan pelajaran, maka siswa akan kesulitan dalam memahami suatu pelajaran.
b.    Pendekatan Pembiasaan
Pembiasaan adalah alat pendidikan. Bagi anak yang masih kecil, pembiasaan ini sangat penting. Karena dengan pembiasaan itulah akhimya suatu aktivitas akan menjadi milik anak di kemudian hari. Pembiasaan yang baik akan membentuk suatu sosok manusia yang berkepribadian yang baik pula. Sebaliknya, pembiasaan buruk akan membentuk sosok manusia yang berkepribadian buruk pula.
Hal yang penting adalah pada awal kehidupan anak, orang tua menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik saja dan jangan sekali-kali mendidik anak berdusta, tidak disiplin, suka berkelahi, dan sebagainya. Tanamkanlah kebiasaan seperti ikhlas melakukan puasa, gemar menolong orang yang kesukaran, suka membantu fakir dan miskin, gemar melakukan salat lima waktu, aktif berpartisipasi dalam kegiatan yang baik-baik, dan sebagainya. Pengaruh lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat tidak bisa dielakkan dalam hal ini.
Pendekatan pembiasaan memberikan kesempatan kepada siswa untuk senantiasa mengamalkan pelajaran yang diperoleh baik secara individual maupun secara kelompok dalam kehidupan sehari-hari. Terkait dengan metode mengajar yang perlu dipertimbangkan, antara lain adalah metode latihan (drill), pelaksanaan tugas, demonstrasi dan pengalaman langsung di lapangan.
c.    Pendekatan Emosional.
Nilai perasaan bagi manusia pada umumnya adalah dapat menyesuaikan diri dengan keadaan alam sekitar, seseorang dapat ikut mengalami, menimbulkan rasa senasib dan sekewajiban sebagai manusia (perasaan religius), dapat membedakan antara makhluk bahwa manusia merupakan makhluk yang mempunyai perasaan.
Sebelum memberikan pelajaran, guru bisa menganalisis suasana hati siswanya. Jika seorang siswa sedang mengalami masalah, sebaiknya guru menanyakan apa yang sedang dihadapi oleh siswa tersebut dan ikut merasakan seperti itu, kemudian memberikan nasihat, anjuran atau menghiburnya, sehingga suasana hati siswa dapat mencair, dan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
Kelebihan :
1)      Guru dapat memahami perasaan siswa
2)      Siswa merasa senang dengan guru tersebut dan mau mengikuti pelajaran dengan baik.
Kelemahan  :
Bagi guru yang tidak bisa membaca suasana akan sulit menerapkan pendekatan ini.
d.   Pendekatan Rasional
Usaha yang terpenting bagi guru adalah bagaimana memberikan peranan kepada akal (rasio) dalam memahami dan menerima kebenaran ajaran agama, termasuk mencoba memahami hikmah dan fungsi ajaran agama. Untuk mendukung pemakaian pendekatan ini, maka metode mengajar yang perlu dipertimbangkan antara lain adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi, kerja kelompok, latihan, dan pemberian tugas.
Kelebihan :
1)      Cara berpikir siswa akan berkembang
2)      Siswa lebih mudah mengerti
Kelemahan :
1)      Jika menggunakan metode ceramah dalam pendekatan ini, siswa akan bosan dan kurang aktif.
2)      Bagi guru yang tidak memahami perkembangan berpikir anak, akan kesulitan menerapkan pendekatan ini.
e.    Pendekatan Fungsional
Yang lebih penting adalah ilmu pengetahuan dapat membentuk kepribadian anak. Anak dapat merasakan manfaat dari ilmu yang didapatnya di sekolah. Anak mendayagunakan nilai guna dari suatu ilmu sudah fungsional di dalam diri anak. Pendekatan fungsional yang diterapkan di sekolah diharapkan dapat menjembatani harapan tersebut. Untuk memperlicin jalan ke arah itu, tentu saja diperlukan penggunaan metode mengajar. Dalam hal ini ada beberapa metode mengajar yang perlu dipertimbangkan, antara lain adalah metode latihan, pemberian tugas, ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. Kelebihan pendekatan ini adalah siswa dapat merasakan manfaat ilmu yang sudah dipelajari di sekolah. Sedangkan kelemahannya adalah pendekatan ini tidak dapat diterapkan apabila guru tidak mengetahui bagaimana pengaplikasian suatu materi dalam kehidupan sehari-hari

No comments:

Post a Comment

Semangat Kolaborasi Riset Membangun IKN Berbudaya: Desa Telemow Bersiap Menjadi Laboratorium Hidup Kearifan Lokal

  Penajam Paser Utara, 16 September 2024 – Gemuruh semangat pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur bergema hingga ke pel...