BERIMAN
&
BERTAKWA
KEPADA TUHAN
YANG MAHA ESA
Beriman merupakan percaya atau yakin
dengan sebenar-benarnya yakin bahwa Allah Swt. adalah dzat yang menguasai alam
semesta, jiwa dan raga seluruh ciptaan, dan dzat yang yang ada tanpa diada-adakan.
Wujud keimanan seorang hamba tercermin pada hati, pikiran, perkataan, dan
pebuatan. Bertakwa merupakan usaha untuk mengarahkan hati, pikiran, perkataan,
dan perbuatan untuk melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah Swt. dan
menjauhi segala apa yang dilarang.
KONSEPSI DAN FUNGSI
BAHASA
A.
Konsepsi
Bahasa
Bahasa
merupapakan anugerah yang diberikan oleh Allah Swt. kepada manusia untuk saling
berinteraksi, saling mengenal, dan saling memahami. Dengan bahasa, manusia
dapat mengungkapkan fakta tentang diri sendiri dan alam semesta. Selain itu,
Allah telah menjadikan pula bahasa sebagai media yang dapat menghubungkan
antara hamba dengan Tuhan-nya (Allah Swt.). Bahasa adalah universal, artinya
semua ciptaan Allah berbahasa baik itu malaikat, jin, binatang, tumbuhan,
manusia, dan makhluk lainnya. Namun, dalam buku ini, konsepsi dan fungsi bahasa
lebih spesifik kepada bahasa manusia.
Sampai
dengan abad XXI ini, perkembangan ilmu dan teknologi menunjukkan bahwa bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional
sangat berperan sebagai sarana komunikasi. Dalam bidang akademik bahasa
Indonesia telah menunjukkan peranannya dalam berbagai disiplin ilmu melalui
bentuk-bentuk tulisan ilmiah seperti makalah dan skripsi. Pada dasarnya
interaksi dan macam kegiatan akademik tidak akan sempurna atau berjalan dengan
baik dan benar. Begitu pentingnya bahasa sebagai sarana interaksi dalam
kehidupan manusia sehingga bahasa tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia
itu sendiri. Batasan atau pengertian bahasa adalah sarana komunikasi
antaranggota masyarakat dalam menyampaikan ide dan perasaan secara lisan atau
tulis.
Konsepsi
bahasa tersebut menunjukkan bahwa sistem lambang bunyi ujaran dan lambang
tulisan digunakan untuk berkomunikasi dalam masyarakat dan lingkungan akademik.
Bahasa yang baik dikembangkan oleh pemakainya berdasarkan kaidah-kaidahnya yang
tertata dalam suatu sistem. Kaidah bahasa dalam sistem tersebut mencakup
beberapa hal berikut.
1.
Sistem lambang yang
bermakna dapat dipahami dengan baik oleh masyarakatnya.
2.
Berdasarkan kesepakatan
masyarakat pemakainya, sistem bahasa itu bersifat konvensional.
3.
Lambang sebagai huruf
(fonemis) bersifat manasuka atau kesepakatan pemakainya (arbitrer)
4.
Sistem lambang yang
terbatas itu (A—Z: 26 huruf) mampu menghasilkan kata, bentukan kata, frasa,
klausa, dan kalimat yan tidak terbatas dan sangat produktif.
5.
Sistem lambang itu
(fonemis) tidak sama dengan sistem lambang bahasa lain seperti sistem lambang
bahasa Jepang (Lambang hirakana atau silabis)
6.
Sistem lambang bahasa itu
dibentuk berdasarkan aturan yang bersifat universal sehingga dapat sama dengan sistem lambang bahasa lain.
Unsur
dalam sistem lambang tersebut menunjukkan bahwa bahasa itu bersifat unik, khas,
dan dapat dipahami masyarakat. Keunikan dan kekhasan yang dimiliki bahasa
merupakan sebagian kecil tanda kebesaran Allah Swt. yang ada di muka bumi ini.
Masih terdapat kebesaran Allah lainnya di alam semesta ini yang harus dikaji
dan dihayati sehingga menambah besarnya keimanan dan ketakwaan terhadap Allah
Swt.
B. Fungsi
Bahasa
Apa
jadinya jika Allah Swt. tidak menciptakan bahasa di muka bumi ini. Apakah
manusia dapat berinteraksi antara satu dengan yang lainnya? Apakah manusia
dapat mengutarakan kasih dan sayangnya kepada ibu, bapak, atau kepada
saudara-saudaranya? Atau apakah manusia dapat mengendalikan hiruk-pikuk
kehidupan sosialnya? Demiian itu merupakan segelintir pertanyaan yang sebaiknya
dijawab dan direnungkan. Dengan begitu, manusia akan merasa hina dan kerdil
dihadapan Allah Swt. sebagai makhluk ciptaan yang tidak memiliki daya apapun
untuk berbuat tanpa seizin Allah Swt.
Fungsi
bahasa yang utama dan pertama sudah terlihat dalam konsepsi bahasa di atas,
yaitu fungsi komunikasi dalam bahasa berlaku bagi semua bahasa apapun dan
dimanapun. Dalam berbagai literatur bahasa, ahli bahasa (linguis) bersepakat
dengan fungsi-fungsi bahasa berikut:
1.
Fungsi ekspresi dalam
bahasa
Allah Swt. telah
menganugerahkan akal, pikiran, hati dan perasaan kepada manusia. Dengan
anugerah tersebut, manusia akan memiliki kehendak, cita, atau rasa di dalam
dirinya. Oleh karena itu, Allah telah menciptakan bahasa untuk dijadikan oleh
manusia sebagai alat mengekspresikan diri dan pikiran, dan perasaannya.
2.
Fungsi komunikasi dalam
bahasa
Allah Swt. menciptakan
makhluknya di muka bumi ini tidak hanya satu, sepuluh, seratus, atau seribu
orang, tetapi tidak terhingga seperti ketentuan Allah yang tiada batas dan
tiada yang mengetahui. Seorang manusia pada hakikatnya tidak dapat hidup tanpa
manusia lain disekitarnya, oleh karena itu, manusia disebut juga sebagai
makhluk sosial. Kesosialan manusia yang dianugerahi akal, pikiran, dan perasaan
menuntut adanya interaksi antara yang satu dan yang lainnya. Dalam kasus ini,
bahasa yang diciptakan oleh Alla Swt berfungsi sebagai alat komunikasi yang
menghubungkan antara pembicara dengan lawan bicara.
3.
Fungsi adaptasi dan
integrasi dalam bahasa
Manusia adalah makhluk
dinamis. Kedinamisan manusia menuntut adanya kemampuan untuk dapat menyesuaikan
diri dan berbaur dengan keadaan baru yang dijumpai. Dengan kondisi ini, Allah Swt.
telah memosisikan bahasa sebagai alat yang digunakan untuk menyesuaikan diri
dan berbaur dengan keadaan baru yang dijumpai
4.
Fungsi kontrol sosial
(direktif) dalam
bahasa
Allah Swt. telah
menjadikan manusia itu dalam kelompok-kelompok, bersuku-suku bangsa, bahkan
bernegara. Setiap kelompok manusia pasti memiliki regulasi yang harus ditaati.
Regulasi tersebut dijadikan sebagai alat untuk mengontrol situasi sosial dari
kelompok itu sendiri. Regulasi yang dijadikan sebagai kontrol sosial
menempatkan bahasa sebagai medium utamanya.
Di
samping fungsi-fungsi utama tersebut, Gorys Keraf menambahkan beberapa fungsi
lain sebagai pelengkap fungsi utama tersebut. Fungsi tambahan itu adalah:
1. Fungsi
lebih mengenal kemampuan diri sendiri.
2. Fungsi
lebih memahami orang lain
3. Fungsi
belajar mengamati dunia, bidang ilmu di sekitar dengan cermat.
4.
Fungsi mengembangkan proses
berpikir yang jelas, runtut, teratur, terarah, dan logis
5.
Fungsi mengembangkan atau
memengaruhi orang lain dengan baik dan menarik (fatik). (Keraf, 1994: 3-10)
6.
Fungsi mengembangkan
kemungkinan kecerdasan ganda
a. Fungsi pernyatan ekspresi diri
Fungsi pertama ini,
pernyataan ekspresi diri, menyatakan sesuatu yang akan disampaikan oleh penulis
atau pembicara sebagai eksistensi diri dengan maksud:
1) Menarik
perhatian orang lain (persuasif dan provokatif),
2) Membebaskan
diri dari semua tekanan dalam diri seperti emosi,
3) Melatih
diri untuk menyampaikan suatu ide dengan baik,
4)
Menunjukkan keberanian
(convidence) penyampaikan ide.
Fungsi ekspresi diri
itu saling terkait dalam aktifitas dan interaktif keseharian individu,
prosesnya berkembang dari masa anak-anak, remaja, mahasiswa, dan dewasa.
b.
Fungsi
Komunikasi
Fungsi komunikasi merupakan fungsi bahasa
yang kedua setelah fungsi ekspresi diri. Maksudnya, komunikasi tidak akan terwujud
tanpa dimulai dengan ekspresi diri. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh
dari ekspresi, yaitu komunikasi tidak akan sempurna jika ekspresi diri tidak
diterima oleh orang lain. Oleh karena itu,komunikasi tercapai dengan baik bila
ekspresi berterima. Dengan kata lain, komunikasi berprasyarat pada ekspresi
diri.
c.
Fungsi
integrasi dan adaptasi sosial
Fungsi peningkatan (integrasi) dan
penyesuaian (adaptasi) diri dalam suatu lingkungan merupakan kekhususan dalam
bersosialisasi baik dalam lingkungan sendiri maupun dalam lingkungan baru. Hal
itu menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan sebagai sarana mampu menyatakan
hidup bersama dalam suatu ikatan (masyarakat). Dengan demikian, bahasa itu
merupakan suatu kekuatan yang berkorelasi dengan kekuatan orang lain dalam
integritas sosial. Korelasi melalui bahasa itu memanfaatkan aturan-aturan
bahasa yang disepakati sehingga manusia berhasil membaurkan diri dan
menyesuaikan diri sebagai anggota suatu masyarakat.
d.
Fungsi
kontrol sosial
Kontrol sosial sebagai fungsi bahasa
bermaksud memengaruhi perilaku dan tindakan orang dalam masyarakat, sehingga
seseorang itu terlibat dalam komunikasi dan dapat saling memahami. Perilaku dan
tindakan itu berkembang ke arah positif dalam masyarakat. Hal positif itu
terlihat melalui kontribusi dan masukan yang positif. Bahkan, kritikan yang
tajam dapat berterima dengan hati yang lapang jika kata-kata dan sikap baik
memberikan kesan yang tulus tanpa prasangka. Dengan kontrol sosial, bahasa
mempunyai relasi dengan proses sosial suatu masyarakat seperti keahlian bicara,
penerus tradisi tau kebudayaan, pengindentifikasi diri, dan penanam rasa
keterlibatan (sense of belonging)
pada masyarakat bahasanya.
7.
Fungsi membentuk karakter
diri
8.
Fungsi membangun dan
mengembangkan profesi diri
9.
Fungsi menciptakan berbagai
kreativitas baru (Widiono, 2005: 11-18)
Masih
banyak fungsi bahasa yang lain dalam bahasa Indonesia khususnya, fungsi bahasa
dapat dikembangkan atau dipertegas lagi ke dalam kedudukan atau posisi bahasa
Indonesia. Posisi Bahasa Indonesia diidentifikasikan menjadi bahasa persatuan,
bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa standar. Keempat posisi bahasa
Indonesia itu mempunyai fungsi masingmasing seperti berikut:
1.
Fungsi bahasa persatuan
adalah pemersatu suku bangsa, yaitu pemersatu suku, agama, rasa dan antar
golongan (SARA) bagi suku bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Fungsi
pemersatu ini (heterogenitas/kebhinekaan) sudah dicanangkan dalam Sumpah Pemuda
28 Oktober 1928.
2.
Fungsi Bahasa Nasional
adalah fungsi jati diri Bangsa Indonesia bila berkomunikasi pada dunia luar
Indonesia. Fungsi bahasa nasional ini dirinci atas bagian berikut:
a.
Fungsi lambang kebanggaan
kebangsaan Indonesia
b.
Fungsi Identitas nasional
dimata internasional
c.
Fungsi sarana hubungan
antarwarga, antardaerah, dan antar budaya, dan
d.
Fungsi pemersatu lapisan
masyarakat: sosial, budaya, suku bangsa, dan bahasa.
3.
Fungsi bahasa negara adalah
bahasa yang digunakan dalam administrasi negara untuk berbagai aktivitas dengan
rincian berikut:
a.
Fungsi bahasa sebagai
administrasi kenegaraan,
b.
Fungsi bahasa sebagai
pengantar resmi belajar di sekolah dan perguruan tinggi,
c.
Fungsi bahasa sebagai
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bagai negara Indonesi sebagai negara
berkembang, dan
d.
Fungsi bahsa sebagai bahasa
resmi berkebudayaan dan ilmu teknologi (ILTEK)
4.
Fungsi bahasa baku (bahasa
standar) merupakan bahasa yang digunakan dalam pertemuan sangat resmi. Fungsi
bahasa baku itu berfungsi sebagai berikut:
a.
Fungsi pemersatu sosial,
budaya, dan bahasa,
b.
Fungsi penanda kepribadian
bersuara dan berkomunikasi,
c.
Fungsi penambah kewibawaan
sebagai pejabat dan intelektual, dan
d.
Fungsi penanda acuan ilmiah
dan penuisan tulisan ilmiah.
Keempat
posisi atau kedudukan bahasa Indonesia itu mempunyai fungsi keterkaitan antar
unsur. Posisi dan fungsi tersebut merupakan kekuatan bangsa Indonesia dan
merupakan jati diri Bangsa Indonesia yang kokoh dan mandiri. Dengan keempat
posisi itu, bahasa Indonesia sangat dikenal di mata dunia, khususnya tingkat
regional ASEAN.
Dengan
mengedepankan posisi dan fungsi bahasa Indonesia, eksistensi bahasa Indonesia
diperkuat dengan latar belakang sejarah yang runtut dan argumentatif. Sejarah
terbentuknya Bahasa Indonesia dari bahasa melayu. Ciri-ciri bahasa Indonesia
yang khas, legitimasi sebagai interaksi Bahasa Indonesia, dan ragam serta laras
Bahasa Indonesia memperkuat konsepsi dan fungsi dikembangkan ke berbagai ilmu,
teknologi, bidang, dan budaya sekarang dan nanti.
Setelah
membaca secara tuntas konsepsi dan fungsi bahasa dalam kehidupan manusia, baik
secara individu, kelompok (masyarakat), berbangsa, dan bernagara, tentu
mahasiswa telah menyadari bahwa Allah Swt. telah menciptakan hal terpenting
dalam kehidupan manusia yang harus senantiasa disyukuri. Allah telah merancang
bahasa dengan sedemikian unik dan khas, begitu pula dengan fungsi-fungsi yang
sangat vital bagi manusia. Lalu, nikmat Allah yang mana lagi yang diragukan.
Tidakkah bahasa ini menjadi contoh kekuasaan dan kebesaran Allah yang dapat
menambah keimanan dan ketakwaan setiap hamba.
No comments:
Post a Comment