Demokratis &
Cinta
amai
Demokratis merupakan cara
berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya
dan orang lain. Sedangkan, cinta damai merupakan sikap, perkataan, dan tindakan
yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
Allah Swt. tidak membeda-bedakan makhluknya, jadi sudah sepantasnya manusia
juga harus bersikap demokratis yang tidak membeda-bedakan antara hak dan
kewajiban. Sebenar-benarnya manusia adalah dia yang mampu bermanfaat bagi orang
lain. Jadi, jika kami sudah mampu bermanfaat bagi orang lain dan menghadirkan
suasana bahagia, maka sesungguhnya kamu telah memiliki sikap cinta damai.
PENULISAN MAKALAH
A. Perencanaan Makalah
Karangan atau tulisan pada dasarnya merupakan ide
seseorang yang telah diungkapkan dengan menggunakan bahasa tulisan secara
lengkap dan tertib, sehingga dapat dibaca serta dimengerti oleh pembaca. Secara
garis besar, karangan memiliki empat unsur pokok, yakni: ide (gagasan), metode
atau bentuk pengungkapan (tuturan), organisasi isi (tatanan) dan bahasa
(titian). Dalam menyampaikan gagasan, seseorang pengarang senantiasa mengunakan
model atau bentuk pengungkapan oleh penulis dalam mengungkapkan gagasan dapat
dibedakan empat macam, yakni: (1) memaparkan secara runtut dengan mendasarkan
pada urutan waktu yang lazim disebut dengan istilah kronologis, (2) memaparkan
gagasan dengan mendasarkan pada pemikiran sistematis atau penilaian logis dan,
(3) memaparkan gagasan yang disertai alasan atau fakta guna meyakinkan pembaca.
1. Penyusunan kerangka makalah
Kerangka makalah perlu disusun sebelum makalah ditulis
berfungsi sebagai berikut:
a. Memberikan gambaran menyeluruh tentang isi makalah
yang ditulis
b. Membantu penulis menyusun sajian pikiran secara
teratur, jelas kaitanya antar idenya
c. Mempermudah penulis mencetak pikiran yang yang
tercakup dalam makalah yang akan ditulisnya.
d. Mempermudah penulis menciptakan kalimat yang
berbeda-beda.
e. Menghindari terjadinya pengulangan kalimat
f. Memudahkan pencairan dan pengumpulan bahan yang
diperlukan, serta sumber-sumber bahan yang dapat dimanfaatkanya.
2. Langkah-langkah penyusunan
Penyusunan kerangka makalah dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Merumuskan tujuan penulisan makalah. Misalnya seorang
mahasiswa tertarik untuk menulis makalah dengan mengusung sebuah topik
“Demokratis dan Cinta Damai”. Hal ini disebabkan oleh maraknya kasus yang
mencerminkan degredasi sikap demokratis dan cinta damai di negera kita tercinta
Indonesia. Oleh karena itu, tujuan yang mungkin saja hadir menjiwai penulisan
makalah ini adalah memberikan kesadaran bagi pembaca pentingnya “Demokratis dan
Cinta Damai” dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara apalagi
bagi bangsa Indonesia yang majemuk.
b. Merumuskan tema/tesis makalah yang ditulis berdasarkan
topik rumusan tujuan yang disusun. Berdasarkan topik rumusan tujuan di atas,
maka tema penulisan makalah adalah sikap “Demokratis dan Cinta Damai”
c. Mendaftar topik-topik bawahan (sub-topik). Misalnya,
pentingnya nasionalisme, persatuan dan kesatuan, keberagaman yang menyatu atau
ke-Bhineka Tunggal Ika-an, dan lain-lain.
d. Mencetak daftar topik bawahan
e. Menyusun topik-topik bawahan secara sistematis dengan
mengunakan pola urut tertentu.
f. Mengulang-ulang menilai kerangka makalah yang telah
dibuat dalam merevisinya sampai diperoleh suatu karangan makalah yang dianggap
ideal.
3. Jenis kerangka makalah berdasarkan perinciannya
a. Kerangka sederhana
b. Kerangka terperinci
4. Jenis kerangka makalah berdasarkan perumusan teksnya
a. Kerangka kalimat
b. Kerangka topik
5. Ciri-ciri makalah
a. Logis
Logis artinya keterangan, uaraian, pandangan dan dapat dikaji, dibuktikan
dan diterima secara rasio
b. Objektif
Objektif artinya mengunakan keterangan dan penjelasan apa adanya atau
sesuai dengan hal atau aspek yang dikaji
c. Sistematis
Sistematis artinya apa yang disampaikan disusun secara runtut dan
berkeseimbangan sesuai dengan urutan-urutan yang seharusnya dan logis.
d. Jelas
Jelas artinya keterangan, pendapat dan pandangan yang dikemukakan jelas dan
tidak membingungkan
e. Kebenaran dan dapat diuji
Kebenaran yang dapat di uji artinya peryataan, pandangan serta keterangan
yang dipaparkan dapat diuji, berdasarkan kenyataan yang sesungguhnya.
B. Menentukan Topik
Topik adalah pokok persoalan, karena tanpa menentukan
topik persoalan yang dibahas tidak akan terarah. Setelah topik ditentukan, dibuat
kerangka makalah atau garis besar isi makalah. Kerangka makalah berfungsi agar
dalam penulisan dapat sistematis dan runtut. Adapun tahapan-tahapan dalam
penemuan topik adalah sebagai berikut:
1. Topik dapat dikembangkan dan bermanfaat untuk
dijadikan makalah
2. Topik menarik perhatian pembaca dan menarik minat
penulis
3. Topik yang dipilih harus dikuasai dan tidak terlalu
dianggap asing
4. Bahan untuk menulis makalah mudah diperoleh sesuai
topik yang diinginkan
Strategi yang dapat kita lakukan untuk menemukan topik
dalam makalah adalah sebagai berikut :
1. Strategi penemuan topik
Menemukan topik merupakan langkah awal dalam proses
menulis. Sebelum menulis, topik yang akan dibahas dalam makalah harus
ditentukan terlebih dahulu. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
menentukan topik:
a. Brainstorming
b. Perenungan meditasi
c. Pengembangan Formula Jurnalistik
2. Pemecahan masalah
Pemecahan masalah pada dasarnya merupakan suatu usaha
untuk mengatasi atau penyelesaian masalah yang sedang dihadapi. Pemecahan
masalah selalu berangkat dari suatu masalah yang muncul atau ada, jika terdapat
kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan yang dihadapi:
a. Identifikasi dan spesifikasi masalah
Misalnya,
untuk mengangkat isu “Demokratis dan Cinta Damai”, maka permasalahan yang
timbul adalah minimnya sikpa “Demokratis dan Cinta Damai” dikalangan masyarakat
sekarang ini menjadi sangat memprihatinkan. Spesifikasi masalahanya adalah
konflik antar etnis, agama, penistaan agama, dan marginalitas kelompok masyakat
tertentu.
b. Menganalisis masalah dengan cara mendeskripsikan
hal-hal yang belum diketahui. Berdasarkan masalah yang dikembangkan, mahasiswa
harus mampu mengeksplor dan mendeskripsikan hal-hal apa saja yang belum
diketahui pembaca (tafsiran penulis).
c. Merumuskan hipotesis atau jawaban sementara dari
masalah yang dianalisis.
d. Mengumpulkan bukti-bukti yang berupa data-data yang
membetulkan atau menyalahkan hipotesis
e. Menguji hipotesis dengan menyimpan dan menemukan
alasan-alasan yang sesuai.
3. Tujuan penulisan makalah
Perumusan tujuan penulisan makalah yang dimaksud bukan
hanya memenuhi tugas yang diberikan seseorang dan yang sejenis dengan itu,
tetapi lebih mengarah pada apa yang
ingin dicapai dengan penulisan makalah tersebut: perumusan tujuan penulisan
makalah memiliki fungsi ganda; bagi penulis makalah dan bagi pembaca makalah.
Bagi penulis makalah, rumusan tujuan penulisan makalah dapat mengarahkan
kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya dalam penulisan makalah, khususnya
dalam pengumpulan bahan penulisan. Bagi pembaca makalah, perumusan tujuan
penulisan makalah memberikan informasi tentang apa yang disampaikan dalam
makalah tersebut.
4. Isi penutup
Penulisan bagian penutup dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik berikut:
a. Penegasan kembali atau ringksan dari pembahasan yang
dilakukan tanpa diikuti oleh kesimpulan
b. Menarik kesimpulan dari apa yang telah dibahas pada
teks utama makalah.
5. Isi bagian akhir
Pada bagian akhir suatu makalah terdiri dari daftar
rujukan dan lampiran:
a. Daftar rujukan
b. Acuan dari buku
c. Acuan dari antalogi (buku yang berisi artikel)
d. Acuan dari artikrel yang dimuat dalam jurnal
e. Acuan dari artikel yang dimuat dari surat kabar
f. Acuan dari artikel yang dimuat dari surat kabar atau
majalah (tanpa pengarang)
g. Acuan dari publikasi resmi yang terbitkan oleh
penerbit tanpa nama pengarang atau nama lembaga yang menerbitkan
h. Acuan yang berasal dari karya terjemahan
i. Acuan dari dokumen yang ditulis atas nama institusi
j. Acuan yang berasal dari skipsi, tesis, atau disertai
6. Lampiran
Bagian lampiran berisi hal-hal yang bersifat pelengkap
Yang dimanfaatkan dalam proses penulisan makalah, hal-hal yang dimaksud dapat
berupa (baik berupa angka-angka atau yang berupa diskripsi verbal), dan yang
dipandang sangat penting tapi tidak dimaksudkan dalam batang tubuh makalah.
Bagian lampiran hendaknya diberi nomor halaman.
C. Sistematika Makalah
Adapun penjelasan dari bagian-bagian di atas sebagai
berikut :
1. Halaman sampul
Berisi judul makalah, maksud makalah, nama penulis,
tempat dan waktu penulisan
2. Dafar isi
Mencantumkan daftar isi yang dipandang perlu apabila makalah
lebih dari 15 halaman. Menulis daftar isi pada bab dan sub memakai angka atau
huruf, ada juga tanpa mencantumkan angka atau huruf
3. Daftar tabel dan gambar
Penulisan daftar tabel dan gambar jika dimaksudkan
untuk memudahkan
pembaca menemukan tabel atau gambar.
4. Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang latar
belakang penulisan makalah, masalah atau topik bahasan beserta batasannya, dan
tujuan penulisan makalah. Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan
dua cara berikut:
a. Setiap unsur dari bagian pendahuluan ditonjolkan dan
dituliskan sebagai sub bagian seperti (a) latar belakang masalah, (b) rumusan
masalah, (c) tujuan penelitian, (d) manfaat penelitian.
b. Semua unsur yang terdapat dalam bagian pendahuluan
tidak dituliskan sebagai sub bagian, sehingga tidak dijumpai adannya sub bagian
dalam bagian pendahuluan.
D. Pengumpulan Bahan Makalah
Dengan disusunnya kerangka makalah yang baik dan
teratur, arah kegiatan pengumpulan bahan penulisan makalah akan menjadi
jelas makalah yang akan disusun bersifat faktual, maka bahan yang
dibutuhkan berupa-berupa fakta-fakta, dan jika bersifat teoritas, maka
bahan yang akan diperlukan berupa teori-teori dan makalah yang disusun
merupakan panduan antara faktual dan teoritis, maka bahan yang
diperlukan berupa fakta-fakta dan teori-teori.
1. Cara memanfaatkan sumber-sumber pustaka antara lain :
a. Menentukan sumber bahan pustaka dengan mengunakan
dasar-dasar topik yang telah dipilih dan telah dituang dalam kerangka makalah,
akan dapat diketahui, dengan pasti apa yang akan diperlukan dari topik utama
dapat diuraikan topik bawahannya mengenai konsep belajar, dan media belajar.
b. Memanfaatkan kartu katalog. Kartu katalog perpustakaan
merupakan alat bantu penunjuk untuk mencari bahan yang diperlukan dalam
penulisan makalah, cara memanfaatkan katalog yang efektif adalah mencari bahan
dari topik yang disusun dalam kerangka kerangkanya. Dapat digunakan katalog
subjek untuk dapat diperoleh informasi pustaka apa yang dimuat teori yang
berhubungan dengan topik yang ditulis dalam makalah.
2. Cara menelaah bahan pustaka
Jika bahan pustaka yang berupa buku atau yang lain
ditemukan, telaah bahan (teori) yang diperlukan dan buatlah, catatan hasil
telaah yang diperlukan. Untuk melakukan telaah secara efektif, ada beberapa
cara yang ditempuh diantaranya:
a. Memeriksa daftar buku
Menelaah terhadap bahan pustaka tidak harus dilakukan dengan cara membaca
keseluruhan isi buku mulai halaman sampai akhir. Jika pengumpulan bahan sesuai
dengan topik yang akan ditulis, kegiatan membaca keseluruhan isi buku jelas
merupakan cara yang efektif.
b. Menggunakan sistem indeks
Indeks adalah suatu daftar yang memuat istilah/konsep yang terdapat dalam
suatu buku dan nama pengarang yang karyanya dimuat tersebut istilah atau konsep
dan nama-nama disusun secara baik.
3. Cara memanfaatkan sumber nonpustaka
Ada tiga hal yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
non pustaka antara lain :
a. Wawancara
Wawancara dapat dilakukan untuk mengumpulkan bahan dalam rangka membuat
makalah dengan teknik bimbingan atau wawancara bebas. Pokok yang ditanyakan
dalam wawancara adalah hal-hal yang menyangkut makalah. Kemudian dijabarkan
dalam bentuk bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penulisan
b. Observarsi
Obeservasi dapat dipakai sebagai suatu cara pengumpulan bahan penulisan
makalah, untuk melakukan pengamatan dengan baik, pengamat perlu mencatat
hal-hal yang perlu diamati. Hal-hal yang perlu diamati dituangkan dalam suatu
paparan hasil pengamatan.
c. Angket
Bahan penulisan makalah dapat diangkat melalui hasil mengadakan angket.
Angket adalah seperangkat pertanyaan atau lisan yang perlu dijawab oleh
seseorang. Sama halnya dengan wawancara dan observasi bahan yang dinyatakan
dalam angket diturunkan dari kebutuhan bahan penulisan makalah.
No comments:
Post a Comment