Sunday, November 12, 2017

PEDOMAN PENULISAN MAKALAH


Demokratis & Cinta
amai
Demokratis merupakan cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Sedangkan, cinta damai merupakan sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. Allah Swt. tidak membeda-bedakan makhluknya, jadi sudah sepantasnya manusia juga harus bersikap demokratis yang tidak membeda-bedakan antara hak dan kewajiban. Sebenar-benarnya manusia adalah dia yang mampu bermanfaat bagi orang lain. Jadi, jika kami sudah mampu bermanfaat bagi orang lain dan menghadirkan suasana bahagia, maka sesungguhnya kamu telah memiliki sikap cinta damai.

PENULISAN MAKALAH
A. Perencanaan Makalah
Karangan atau tulisan pada dasarnya merupakan ide seseorang yang telah diungkapkan dengan menggunakan bahasa tulisan secara lengkap dan tertib, sehingga dapat dibaca serta dimengerti oleh pembaca. Secara garis besar, karangan memiliki empat unsur pokok, yakni: ide (gagasan), metode atau bentuk pengungkapan (tuturan), organisasi isi (tatanan) dan bahasa (titian). Dalam menyampaikan gagasan, seseorang pengarang senantiasa mengunakan model atau bentuk pengungkapan oleh penulis dalam mengungkapkan gagasan dapat dibedakan empat macam, yakni: (1) memaparkan secara runtut dengan mendasarkan pada urutan waktu yang lazim disebut dengan istilah kronologis, (2) memaparkan gagasan dengan mendasarkan pada pemikiran sistematis atau penilaian logis dan, (3) memaparkan gagasan yang disertai alasan atau fakta guna meyakinkan pembaca.
1.  Penyusunan kerangka makalah
Kerangka makalah perlu disusun sebelum makalah ditulis berfungsi sebagai berikut:
a.  Memberikan gambaran menyeluruh tentang isi makalah yang ditulis
b.  Membantu penulis menyusun sajian pikiran secara teratur, jelas kaitanya antar idenya
c.   Mempermudah penulis mencetak pikiran yang yang tercakup dalam makalah yang akan ditulisnya.
d.  Mempermudah penulis menciptakan kalimat yang berbeda-beda.
e.  Menghindari terjadinya pengulangan kalimat
f.   Memudahkan pencairan dan pengumpulan bahan yang diperlukan, serta sumber-sumber bahan yang dapat dimanfaatkanya.
2.  Langkah-langkah penyusunan
Penyusunan kerangka makalah dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a.  Merumuskan tujuan penulisan makalah. Misalnya seorang mahasiswa tertarik untuk menulis makalah dengan mengusung sebuah topik “Demokratis dan Cinta Damai”. Hal ini disebabkan oleh maraknya kasus yang mencerminkan degredasi sikap demokratis dan cinta damai di negera kita tercinta Indonesia. Oleh karena itu, tujuan yang mungkin saja hadir menjiwai penulisan makalah ini adalah memberikan kesadaran bagi pembaca pentingnya “Demokratis dan Cinta Damai” dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara apalagi bagi bangsa Indonesia yang majemuk.
b.  Merumuskan tema/tesis makalah yang ditulis berdasarkan topik rumusan tujuan yang disusun. Berdasarkan topik rumusan tujuan di atas, maka tema penulisan makalah adalah sikap “Demokratis dan Cinta Damai”
c.   Mendaftar topik-topik bawahan (sub-topik). Misalnya, pentingnya nasionalisme, persatuan dan kesatuan, keberagaman yang menyatu atau ke-Bhineka Tunggal Ika-an, dan lain-lain.
d.  Mencetak daftar topik bawahan
e.  Menyusun topik-topik bawahan secara sistematis dengan mengunakan pola urut tertentu.
f.   Mengulang-ulang menilai kerangka makalah yang telah dibuat dalam merevisinya sampai diperoleh suatu karangan makalah yang dianggap ideal.
3.  Jenis kerangka makalah berdasarkan perinciannya
a.  Kerangka sederhana
b.  Kerangka terperinci
4.  Jenis kerangka makalah berdasarkan perumusan teksnya
a.  Kerangka kalimat
b.  Kerangka topik
5.  Ciri-ciri makalah
a.  Logis
Logis artinya keterangan, uaraian, pandangan dan dapat dikaji, dibuktikan dan diterima secara rasio
b.  Objektif
Objektif artinya mengunakan keterangan dan penjelasan apa adanya atau sesuai dengan hal atau aspek yang dikaji
c.   Sistematis
Sistematis artinya apa yang disampaikan disusun secara runtut dan berkeseimbangan sesuai dengan urutan-urutan yang seharusnya dan logis.

d.  Jelas
Jelas artinya keterangan, pendapat dan pandangan yang dikemukakan jelas dan tidak membingungkan
e.  Kebenaran dan dapat diuji
Kebenaran yang dapat di uji artinya peryataan, pandangan serta keterangan yang dipaparkan dapat diuji, berdasarkan kenyataan yang sesungguhnya.
B. Menentukan Topik
Topik adalah pokok persoalan, karena tanpa menentukan topik persoalan yang dibahas tidak akan terarah. Setelah topik ditentukan, dibuat kerangka makalah atau garis besar isi makalah. Kerangka makalah berfungsi agar dalam penulisan dapat sistematis dan runtut. Adapun tahapan-tahapan dalam penemuan topik adalah sebagai berikut:
1.  Topik dapat dikembangkan dan bermanfaat untuk dijadikan makalah
2.  Topik menarik perhatian pembaca dan menarik minat penulis
3.  Topik yang dipilih harus dikuasai dan tidak terlalu dianggap asing
4.  Bahan untuk menulis makalah mudah diperoleh sesuai topik yang diinginkan
Strategi yang dapat kita lakukan untuk menemukan topik dalam makalah adalah sebagai berikut :
1.  Strategi penemuan topik
Menemukan topik merupakan langkah awal dalam proses menulis. Sebelum menulis, topik yang akan dibahas dalam makalah harus ditentukan terlebih dahulu. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan topik:
a.  Brainstorming
b.  Perenungan meditasi
c.   Pengembangan Formula Jurnalistik
2.  Pemecahan masalah
Pemecahan masalah pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk mengatasi atau penyelesaian masalah yang sedang dihadapi. Pemecahan masalah selalu berangkat dari suatu masalah yang muncul atau ada, jika terdapat kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan yang dihadapi:
a.  Identifikasi dan spesifikasi masalah
Misalnya, untuk mengangkat isu “Demokratis dan Cinta Damai”, maka permasalahan yang timbul adalah minimnya sikpa “Demokratis dan Cinta Damai” dikalangan masyarakat sekarang ini menjadi sangat memprihatinkan. Spesifikasi masalahanya adalah konflik antar etnis, agama, penistaan agama, dan marginalitas kelompok masyakat tertentu.
b.  Menganalisis masalah dengan cara mendeskripsikan hal-hal yang belum diketahui. Berdasarkan masalah yang dikembangkan, mahasiswa harus mampu mengeksplor dan mendeskripsikan hal-hal apa saja yang belum diketahui pembaca (tafsiran penulis).
c.   Merumuskan hipotesis atau jawaban sementara dari masalah yang dianalisis.
d.  Mengumpulkan bukti-bukti yang berupa data-data yang membetulkan atau menyalahkan hipotesis
e.  Menguji hipotesis dengan menyimpan dan menemukan alasan-alasan yang sesuai.
3.  Tujuan penulisan makalah
Perumusan tujuan penulisan makalah yang dimaksud bukan hanya memenuhi tugas yang diberikan seseorang dan yang sejenis dengan itu, tetapi   lebih mengarah pada apa yang ingin dicapai dengan penulisan makalah tersebut: perumusan tujuan penulisan makalah memiliki fungsi ganda; bagi penulis makalah dan bagi pembaca makalah. Bagi penulis makalah, rumusan tujuan penulisan makalah dapat mengarahkan kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya dalam penulisan makalah, khususnya dalam pengumpulan bahan penulisan. Bagi pembaca makalah, perumusan tujuan penulisan makalah memberikan informasi tentang apa yang disampaikan dalam makalah tersebut.
4.  Isi penutup
Penulisan bagian penutup dapat dilakukan dengan menggunakan teknik berikut:
a.  Penegasan kembali atau ringksan dari pembahasan yang dilakukan tanpa diikuti oleh kesimpulan
b.  Menarik kesimpulan dari apa yang telah dibahas pada teks utama makalah.
5.  Isi bagian akhir
Pada bagian akhir suatu makalah terdiri dari daftar rujukan dan lampiran:
a.  Daftar rujukan
b.  Acuan dari buku
c.   Acuan dari antalogi (buku yang berisi artikel)
d.  Acuan dari artikrel yang dimuat dalam jurnal
e.  Acuan dari artikel yang dimuat dari surat kabar
f.   Acuan dari artikel yang dimuat dari surat kabar atau majalah (tanpa pengarang)
g.  Acuan dari publikasi resmi yang terbitkan oleh penerbit tanpa nama pengarang atau nama lembaga yang menerbitkan
h.  Acuan yang berasal dari karya terjemahan
i.    Acuan dari dokumen yang ditulis atas nama institusi
j.   Acuan yang berasal dari skipsi, tesis, atau disertai
6.  Lampiran
Bagian lampiran berisi hal-hal yang bersifat pelengkap Yang dimanfaatkan dalam proses penulisan makalah, hal-hal yang dimaksud dapat berupa (baik berupa angka-angka atau yang berupa diskripsi verbal), dan yang dipandang sangat penting tapi tidak dimaksudkan dalam batang tubuh makalah. Bagian lampiran hendaknya diberi nomor halaman.
C. Sistematika Makalah
Adapun penjelasan dari bagian-bagian di atas sebagai berikut :
1.  Halaman sampul
Berisi judul makalah, maksud makalah, nama penulis, tempat dan waktu penulisan
2.  Dafar isi
Mencantumkan daftar isi yang dipandang perlu apabila makalah lebih dari 15 halaman. Menulis daftar isi pada bab dan sub memakai angka atau huruf, ada juga tanpa mencantumkan angka atau huruf
3.  Daftar tabel dan gambar
Penulisan daftar tabel dan gambar jika dimaksudkan untuk memudahkan
pembaca menemukan tabel atau gambar.
4.  Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang penulisan makalah, masalah atau topik bahasan beserta batasannya, dan tujuan penulisan makalah. Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan dua cara berikut:
a.  Setiap unsur dari bagian pendahuluan ditonjolkan dan dituliskan sebagai sub bagian seperti (a) latar belakang masalah, (b) rumusan masalah, (c) tujuan penelitian, (d) manfaat penelitian.
b.  Semua unsur yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak dituliskan sebagai sub bagian, sehingga tidak dijumpai adannya sub bagian dalam bagian pendahuluan.
D. Pengumpulan Bahan Makalah
Dengan disusunnya kerangka makalah yang baik dan teratur, arah kegiatan pengumpulan bahan penulisan makalah akan menjadi jelas makalah yang akan disusun bersifat faktual, maka bahan yang dibutuhkan berupa-berupa fakta-fakta, dan jika bersifat teoritas, maka bahan yang akan diperlukan berupa teori-teori dan makalah yang disusun merupakan panduan antara faktual dan teoritis, maka bahan yang diperlukan berupa fakta-fakta dan teori-teori.
1.  Cara memanfaatkan sumber-sumber pustaka antara lain :
a.  Menentukan sumber bahan pustaka dengan mengunakan dasar-dasar topik yang telah dipilih dan telah dituang dalam kerangka makalah, akan dapat diketahui, dengan pasti apa yang akan diperlukan dari topik utama dapat diuraikan topik bawahannya mengenai konsep belajar, dan media belajar.
b.  Memanfaatkan kartu katalog. Kartu katalog perpustakaan merupakan alat bantu penunjuk untuk mencari bahan yang diperlukan dalam penulisan makalah, cara memanfaatkan katalog yang efektif adalah mencari bahan dari topik yang disusun dalam kerangka kerangkanya. Dapat digunakan katalog subjek untuk dapat diperoleh informasi pustaka apa yang dimuat teori yang berhubungan dengan topik yang ditulis dalam makalah.
2.  Cara menelaah bahan pustaka
Jika bahan pustaka yang berupa buku atau yang lain ditemukan, telaah bahan (teori) yang diperlukan dan buatlah, catatan hasil telaah yang diperlukan. Untuk melakukan telaah secara efektif, ada beberapa cara yang ditempuh diantaranya:
a.  Memeriksa daftar buku
Menelaah terhadap bahan pustaka tidak harus dilakukan dengan cara membaca keseluruhan isi buku mulai halaman sampai akhir. Jika pengumpulan bahan sesuai dengan topik yang akan ditulis, kegiatan membaca keseluruhan isi buku jelas merupakan cara yang efektif.
b.  Menggunakan sistem indeks
Indeks adalah suatu daftar yang memuat istilah/konsep yang terdapat dalam suatu buku dan nama pengarang yang karyanya dimuat tersebut istilah atau konsep dan nama-nama disusun secara baik.
3.  Cara memanfaatkan sumber nonpustaka
Ada tiga hal yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber non pustaka antara lain :
a.  Wawancara
Wawancara dapat dilakukan untuk mengumpulkan bahan dalam rangka membuat makalah dengan teknik bimbingan atau wawancara bebas. Pokok yang ditanyakan dalam wawancara adalah hal-hal yang menyangkut makalah. Kemudian dijabarkan dalam bentuk bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penulisan
b.  Observarsi
Obeservasi dapat dipakai sebagai suatu cara pengumpulan bahan penulisan makalah, untuk melakukan pengamatan dengan baik, pengamat perlu mencatat hal-hal yang perlu diamati. Hal-hal yang perlu diamati dituangkan dalam suatu paparan hasil pengamatan.
c.   Angket
Bahan penulisan makalah dapat diangkat melalui hasil mengadakan angket. Angket adalah seperangkat pertanyaan atau lisan yang perlu dijawab oleh seseorang. Sama halnya dengan wawancara dan observasi bahan yang dinyatakan dalam angket diturunkan dari kebutuhan bahan penulisan makalah.

No comments:

Post a Comment

Semangat Kolaborasi Riset Membangun IKN Berbudaya: Desa Telemow Bersiap Menjadi Laboratorium Hidup Kearifan Lokal

  Penajam Paser Utara, 16 September 2024 – Gemuruh semangat pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur bergema hingga ke pel...