Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri (Self
Confidence) adalah meyakinkan pada kemampuan dan penilaian (judgement) diri
sendiri dalam melakukan tugas dan memilih pendekatan yang efektif. Hal ini
termasuk kepercayaan atas kemampuannya menghadapi lingkungan yang semakin
menantang dan kepercayaan atas keputusan atau pendapatnya. Kepercayaan diri
mampu meningkatkan keberanian. Namun, sebaiknya, kepercayaan diri tersebut
dibangun atas dasar kebenaran.
SEMINAR
A. Kegiatan Seminar
Pengertian seminar tidak jauh berbeda dengan
pengertian diskusi,yaitu saling bertukar pikiran secara lisan. Aktivitas saling
bertukar pikiran adalah kodrat dari setiap manusia. Melalui seminar akan
diperoleh beberapa manfaat seperti:
1. Melatih untuk bersikap demokratis.
2. Melatih untuk bersikap toleransi.
3. Mengembangkan kepribadian.
4. Sarana melatih berfikir lebih baik.
5. Menambah pengetahuan dan pengalaman.
6. Pengembangan kecendekiaan dan kreatifitas.
Suatu seminar pasti melibatkan beberapa unsur. Unsur
tersebut dibagi menjadi tiga bagian,yaitu:
1. Unsur Manusia yang meliputi pemandu atau moderator,
penulis, penyaji makalah dan peserta.
2. Unsur Materi yang meliputi masalah, tema atau topik
pembicaraan.
3. Unsur Fasilitas yang meliputi ruangan, meja, kursi,
alat-alat audiovisual, papan tulis, kertas dan sebagainya.
Untuk melaksanakan seminar tentu diperlukan persiapan.
Persiapan tersebut harus menjawab pertanyaan siapa yang menjadi pelaksana seminar,
siapa penyaji makalahnya, siapa pesertanya, apa materinya, dimana
pelaksanaannya, dan fasilitas apa saja yang harus disediakan agar pelaksanaan
seminar tersebut dapat berjalan dengan lancar.
Untuk melaksanakan seminar sebaiknya dibentuk sebuah
panitia pelaksana yang dipimpin oleh seorang ketua,sekretaris dan bendahara
ditambah dengan beberapa urusan atau seksi. Urusan atau seksi yang dibentuk
haruslah sesuai dengan kebutuhan. Misalnya,harus ada seksi yang mengurusi
penggandaan makalah, surat-menyurat, tanda peserta, piagam atau tanda
keikutsertaan. Demikian pula harus ada seksi yang mengurusi fasilitas seminar
seperti soal tempat, meja, kursi, papan tulis, alat-alat audiovisual, dan
sebagainya. Jika seminar dilaksanakan lebih dari satu hari, perlu pula seksi
yang mengurus akomodasi, transportasi, dan konsumsi. Agar pekerjaan panitia
dapat berlangsung tertib dan lancar,maka panitia seminar harus dapat merumuskan
tugas-tugas yang harus dikerjakan,dan siapa-siapa orang-orang yang
bertanggungjawab melaksanakannya. Tugas-tugas itu misalnya menyangkut soal
siapa yang menghubungi penyaji makalah,tema apa yang disajikan,berapa biaya
yang dibutuhkan dan darimana sumbernya, siapa saja yang menjadi peserta dan apa
saja kewajibannya, kapan dan dimana seminar dilaksanakan.
Baik panitia maupun penyaji hendaknya memperoleh
gambaran unsur manusia yang terlibat di dalam seminar tersebut. Aktivitas untuk
memperoleh gambaran itu penting agar mereka yang terlibat didalamnya mengetahui
sifat dan sikap masing-masing. Hal-hal yang perlu dianalisis yaitu: (1)
analisis pribadi meliputi posisisnya dalam seminar, status, keluarga,
pendidikan dan spesialisasinya. (2) analisis sikap dan sifat meliputi cara
berfikirnya, emosionalitasnya, keterampilan berbicaranya dan perilaku atau kebiasaan-kebiasaannya.
(3) analisis kelompok meliputi homogenitas dan heterogenitas, sikap kerjasama,
perhatian, toleransi dan prasangkanya.
Seseorang yang akan mengikuti seminar dituntut untuk
memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mengutarakan pendapat. Kemampuan
mengutarakan pendapat dapat dilihat dari dua aspek. Pertama dilihat dari
kemampuan berbahasa yang meliputi kemampuan menggunakan bahasa yang baik, tepat
dan cermat. Kedua, kemampuan mengutarakan pendapat secara analitis, logis dan
kreatif. Cara mengutarakan pendapat secara baik berarti mengutarakan pendapat
dalam konteks yang masuk akal, mudah dipahami, yang tercermin dalam ungkapan
bahasa yang digunakan.
Mengutarakan pendapat secara analitis artinya
mengutarakan pendapat secara sistematik dan teratur. Untuk itu diperlukan
pengetahuan dan pendalaman masalah yang dibicarakan dan disampaikan dengan
tidak bertele-tele. Selain hal itu,berfikir kreatifpun dituntut dalam sebuah
diskusi. Kreatif disini maksudnya ialah: (1) hasil pikiran tesebut merupakn hal
yang baru. (2) tidak konvensional. (3) mengandung motivasi yang tinggi dan
tahan lama. Untuk menyelenggarakan seminar, panitia harus dapat mempersiapkan
segala sesuatunya dengan baik. Seperti yang telah disampaikan pada pembahasan
sebelumnya,maka panitia paling tidak mengecek:
B. Undangan.
Baik undangan untuk acara pembuka maupun penutupan.
Undangan yang dicek tersebut termasuk undangan yang akan ditujukan kepada
peserta seminar,penyaji makalah,pemandu seminar atau moderator dan undangan
untuk mereka yang diminta untuk membuka seminar itu secara resmi. Undangan
hendaknya diberikan tidak terlalu jauh jaraknya dengan penyelenggaraan
seminar,juga tidak terlalu dekat dengan waktu pelaksanaan.
Undangan yang terlalu jauh jaraknya akan dilupakan
orang,sebaliknya jika terlalu dekat dapat menyebabkan orang yang diundang tidak
datang karena memiliki acara lain yang telah dijadwalkan. Undangan harus
menjelaskan hari,tanggal,tempat seminar(bila perlu disertakan petanya),materi
atau bahan yang akan diseminarkan,termasuk jadwal acara.
C. Ruang seminar.
Panitia penyelenggara harus menyediakan ruang seminar
yang memadai dan sesuai untuk penyelenggaraan acara tersebut. Hal yang perlu
diperhatikan yaitu:
1. Cara mengatur tempat duduk. Tempat duduk selain
disesuaikan dengan bentuk ruangan juga disesuaikan dengan maksud seminar.
Seminar biasanya sarat dengan pengumpulan ide-ide, karena itu tata letak tempat
duduk harus mencerminkan demokratis. Tata letak meja yang melingkar atau
setengah melingkar cocok untuk seminar atau yang berbentuk segi empat panjang.
Sedangkan yang berbentuk huruf “U” atau “V” apalagi berbentuk klas harus
dihindari karena bersifat otoriter. Tata letak seperti ini hanya cocok untuk
rapat yang berisi penjelasan dengan maksud agar tidak bertele-tele.
2. Lampu penerangan. Panitia juga harus memperhatikan
tata lampu ruang seminar. Harus diperiksa apakah penerangan yang ada sudah
cukup, terlalu terang atau kurang terang. Usahakan menggunakan bola lampu yang
buram sehingga sinar yang keluar tidak menyilaukan mata.
D. Sistem suara.
Yang dimaksud dengan sistem suara adalah alat-alat
pengeras suara beserta kelengkapannya. Sering terjadi karena alat pengeras
suara tidak bekerja dengan baik, maka seminar yang semula diperkirakan akan
berlangsung sukses akhirnya tidak berjalan lancar hanya karena persoalan
pengeras suara yang macet. Untuk itu perlu persiapan yang cermat dalam penataan
sistem suara ini, baik menyangkut letaknya maupun kekuatan suaranya. Untuk
kelancaran suara biasanya disediakan pula pengeras suara tanpa kawat(Wireless
Microphone). Semua peralatan ini harus dicoba sebelum acara yang sebenarnya
dimulai.
E. Alat tulis.
Untuk keperluan tulis-menulis,maka alat-alat berikut
ini perlu dipersiapkan. Alat-alat itu adalah: map dengan
perlengkapannya(biasanya berupa tas) yang didalamnya berisi kertas
kosong,pulpen,jadwal acara dan bahan-bahan seminar. Demikian pula perlu
dipersiapkan pensil atau ball point dan mesin tulis. Pada saat sekarang
penyelenggaraan seminar telah cukup maju,sehingga pada sisi tertentu dari
ruangan terdapat seperangkat komputer atau laptop.
F. Makanan dan Minuman.
Panitia juga harus memperhatikan makanan dan minuman.
Jika seminar diselenggarakan satu hari penuh perlu makan siang. Biasanya pada
pagi hari sekitar pukul 10.00 dan sore hari sekitar pukul 15.00 dihidangkan
pula makanan kecil. Ada beberapa cara untuk menghidangkan makanan kecil. Ada
yang dihidangkan sebelu peserta seminar duduk,disajikan pada saat acara
berlangsung,pada waktu istirahat dengan mengambil sendiri, ada pula yang
dikombinasikan dengan menyajikan minuman itu sebelum cara dimulai dan pada saat
istirahat juga disediakan minuman dan makanan ringan.
G. Akomodasi.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya,panitia harus
menyediakan akomodasi peserta bila acara tersebut berlangsung lebih dari satu
hari. Panitia sesuai dengan kemampuannya dapat menentukan apakah penginapan
disediakan gratis atau peserta membayar. Jika peserta membayar,maka yang perlu
dipersiapkan oleh panitia adalah informasi tentang penginapan tersebut,baik
soal jarak dengan tempat seminar berlangsung,tarif beserta fasilitasnya maupun
pelayanannya.
H. Kesehatan.
Yang tidak kalah pentingnya adalah masalah kesehatan.
Panitia harus mempersiapkan petugas kesehatan khususnya untuk pertolongan
pertama.
I. Tugas dan Fungsi Pemandu (Moderator) serta Peserta
Seminar
Seminar akan berlangsung dengan baik jika pemandu dan
peserta seminar mampu menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing dengan
baik. Tugas pemandu atau moderator:
1. Menjelaskan tujuan dan maksud seminar.
2. Menjamin kelangsungan seminar secara teratur dan
tertib.
3. Memberikan stimulasi,anjuran,ajakan agar setiap
peserta benar-benar mengambil bagian dalam seminar.
4. Menyimpulkan dan merumuskan setiap pembicaraan dan
membuat beberapa kesimpulan kesepakatan yang berhasil dicapai dalam seminar.
5. Mempersiapkan laporan.
Fungsi pemandu atau
moderator:
1. Sebagai pengarah. Pemandu harus dapat mengarahkan
seminar menuju tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu ia harus lebih siap
dibanding peserta. Ia punya konsep pemecah. Karena itu ia harus mempunyai
data-data yang relevan dengan seminar tersebut.
2. Sebagai layar pemantul. Maksudnya,pemandu dapat
meneruskan pembicaraan dari peserta satu ke peserta lainnya. Untuk itu ia harus
mampU mengambil intisari setiap pembicaraan. Bila belum jelas ia dapat saja
tidak meneruskan pertanyaan seseorang kepada lainnya. Tetapi ia tanyakan
terlebih dahulu kepada si penanya.
3. Sebagai penengah bila timbil ketegangan. Pemandu harus
cakap melerai bila timbul ketegangan dalam seminar. Untuk itu seorang pemandu
atau moderator harus memiliki sifat adil dan tidak berat sebelah.
4. Sebagai pencari jalan. Bila seminar macet,pemandu
harus cakap mencari jalan keluar,bila perlu minta bantuan kepada peserta yang
pandai berinisiatif. Pemandu harus cepat mengembalikan seminar kepada tujuannya
jika terjadi penyelewengan pembicaraan dalam seminar.
5. Sebagai pemberi semangat. Adakalanya seminar
berlangsunh dingin,tidak bergairah dan peserta menjadi pasif. Untuk itu seorang
pemandu harus pandai membangkitkan semangat peserta dengan
rangsangan-rangsangan, baik berupa anekdot, mengemukakan hal-hal yang aneh,
mencolok, sekedar untuk membangkitkan perhatian peserta.
6. Sebagai penyimpul dan penentu keputusan. Pemandu
haruslah menyimpulkan pembicaraan,bila perlu dengan keputusan,jika pembicaraan
sudah cukup memberikan petunjuk tentang kesimpulan apa yang harus dicapai.
Sukses tidaknya suatu seminar banyak tergantung kepada
kepiawaian pemandu atau moderator. Karena itulah maka pemandu harus memelihara
persahabatan antara ia dengan peserta dan antar peserta satu dengan yang lainnya,sehingga
tercipta suasana yang baik dan penuh kebebasan. Selain bersikap adil dan tidak
memihak,seorang pemandu juga dituntut untuk berwibawa.
Pemandu harus memiliki kepribadian yang
baik,toleransinya tinggi dan simpati kepada orang lain. Pada diri seorang
pemandu hendaknya ada rasa humor,karena itu penting pada saat ia menjalankan
tugasnya. Selain itu, intelegant dan berkemampuan untuk menentukan keputusan.
Yang paling penting lagi seorang pemandu memang mempunyai kemampuan berbicara
sekaligus mampu pula menjadi pendengar yang baik.
Dinamika dan aktivitas seminar tergantung di tangan
peserta seminar. Oleh karena itu,kesadaran peserta untuk memenuhi
tugas-tugasnya sangatlah diperlukan. Secara umum tugas peserta seminar adalah
sebagai berikut:
1. Menunjukkan solidaritas dan partisipasi.
2. Menjaga suasana yang nyaman dan segar.
3. Aktif memberikan usul dan saran.
4. Aktif memberikan informasi dan pendapat.
5. Aktif meminta pendapat dan informasi.
6. Mengajukan pertanyaan dan meminta dasar pendirian
seseorang.
7. Mengajukan keberatan dan mengajukan contoh serta bukti
jika ia tidak setuju terhadap gagasan dan pendapat peserta lainnya.
8. Mengusulkan kesimpulan, meminta kesimpulan, atau
berusaha untuk menyimpulkan bersama.
9. Mengikuti dan memusatkan perhatian selama
berlangsungnya seminar.
Sejalan dengan tugas-tugas peserta tersebut,dapatlah
digambarkan bahwa setiap peserta mempunyai fungsi:
1. Sebagai penyumbang pendapat atau opini. Peserta
seminar harus berani mengeluarkan pendapat atau opininya. Tidak perlu takut
salah. Terkadang justru dengan kesalahannya itulah muncul kebenaran.
2. Sebagai pembantu penyimpilan. Dapat saja terjadi
pemandu seminar kesulitan untuk menyimpulkan dan merumuskan hasil seminar.
Untuk itu peserta mempunyai kewajiban membantu menyimpulkan dan merumskannya.
3. Sebagai penyumbang data. Keculi opini, seminarpun
tentu berharap memperoleh masukan-masukan berupa data dan informasi yang sangat
berguna untuk memecahkan masalah. Peserta hendaknya aktif memberikan data dan
informasi. Kalaupun tidak memiliki data,ia dapat menunjukkan dimana data dan
informasi itu diperoleh agar mudah untuk ditelusuri.
4. Sebagai pembantu pemandu. Peserta dapat saja membantu
pemandu dalam menjalankan tugasnya. Kita sering melihat pemandu tidak mampu
mengangkat gairah dan semangat peserta seminar. Saat-saat seperti itu, dengan
inisiatif dan cara yang baik,bisa saja seorang peserta mengambil inisiatif
untuk meningkatkan kegairahan dan semangat peserta.
5. Sebagai penerima hasil keputusan. Fungsi ini sangat
untuk disadari peserta, karena apapun keputusan seminar hendaknya ia tunduk dan
melaksanakan keputusan itu.
Dalam seminar terdapat pula orang yang berperan
sebagai penulis yang bertugas menulis notula seminar yaitu catatan yang menjadi
dokumen penting dan menjadi pegangan semua pihak yang terlibat dalam seminar
itu untuk ditindaklanjuti. Contoh notula seminar:
Notula Seminar
Hari,tanggal :……………………………….
Tempat :……………………………….
Topik :……………………………….
Pembicaraan :……………………………….
Moderator :……………………………….
Jumlah Undangan
:……………………………….
Jumlah Peserta :……………………………….
Susunan Acara :
1. pembukaan
2. sambutan
3. pelaksanaan
seminar
4. penutup
Pelaksanaan :(diisi dengan
jalannya seminar)
Hasil Seminar :(diisi dengan
pokok-pokok isi seminar)
Kesimpulan :(diisi dengan
kesimpulan isi seminar)
Pembahasan Jalannya
Kegiatan :(diisi dengan evaluasi para panitia terhadap
jalannya seminar)
Pimpinan
Seminar Notulis
………………… ………………..
Agar seminar dapat berlangsung dengan lancar,maka
peserta jangan menunjukkan sikap agresif dan reaksioner, menutup diri, dan
takut mengeluarkan pendapat. Namun,peserta juga harus membatasi diri,jangan
terlalu banyak bicara tanpa memperdulikan orang lain. Ia harus memberikan
kesempatan kepada peserta lainnya untuk mengemukakan pendapat. Janganlah bicara
berbelit-belit atau berbisik-bisik dengan teman saat seminar berlangsung.
Jangan pula ia mengambil sikap acuh tak acuh. Hal-hal yang dapat mengganggu
kelancaran dan keberhasilan seminar seperti itu hendaknya dihindari oleh
peserta.
No comments:
Post a Comment