Rasa ingin tahu
(Kuriositas)
Rasa
ingin tahu (kuriositas) merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan
didengar. Di era globalisasi, modernisasi, dan IPTEK sekarang ini, sikap
seperti ini menjadi sebuah kebutuhan karena setiap manusia harus mampu untuk
beradaptasi dengan kemajuan tersebut. Tanpa rasa ingin tahu, maka seseorang
akan tertinggal karena kebodohannya. Bagi generasi muda, milikilah sikap dan
karakter seperti ini untuk mengembangkan potensi dirimu baik itu pengetahuan
dan keterampilan guna membangun diri, masyarakat, agama, bangsa, dan negara
tercinta Indonesia.
PARAGRAF ATAU ALINEA
A. Pengertian
Paragraf
Satuan bahasa yang lebih besar
danlebih luas dari kalimat adalah paragraph atau alinea. Dalam definisinya,
paragraf adalah satuanbahasayang mengemukakan sebuah pokiok pikiran atau satu
gagasan utamayang disampaikan dalam himpunan kalimat yang koherensif.
Setiapparagrafharus menyampaikan sebuah gagasan utama. Gagasan utamatersebut
harus dijelaskan oleh gagasan-gagasan bawahan, sehingga dalamparagraph terdapat
beberapa kalimat yang saling tekait. Dalam rangkaiankalimat itu tidak satupun
kalimat yang bertentangan dengan kalimat gagasanutama dan kalimat-kalimat
gagasan bawahan. Kalimat yang berisi gagasanutama disebut kalimat topic
dannkalimat yang bergagasan bawahan adalahkalimat penjels. Sebuah paragraf
minimal tediri tiga kalimat dalam penulisankarangan ilmiah. Perhatikanlah
contoh paragraph berikut yang berisi gagasan utama atau kalimat topik dan
bergagasan bawahan dalam kalimat penjelas.
(1)
Rasa ingin tahu yang tinggi baik untuk diterapkan dalam belajar. (2) seseorang
yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi akan memiliki motivasi belajar yang
baik. (3) Namun, rasa ingin tahu dalam belajar tersebut haruslah yang berkaitan
dengan pembelajaran hal yang positif. (4) terkadang banyak siswa yang rasa
ingin tahunya tinggi namun pada hal-hal yang negatif seperti narkoba, rokok,
dan seks bebas. (5) Hal ini tentu harus diluruskan kembali. (6) sehingga arti
rasa ingin tahu yang sebenarnya dapat dilaksanakan sesuai dengan harapan yang
positif yaitu siswa dapat berprestasi berdasarkan rasa ingin tahu tersebut.
(Arifin,2011:116)
Keenam
kalimat dalam paragraph di atas membicarakan soal rasa ingin tahu, sehingga
topic dalamparagraf tersebut dalah “rasa ingin tahu”.
Kalimat-kalimatnyakoherensi atau saling terkait logis sehingga pembaca
dapatdengan mudah memahamitopik “rasa ingin tahu” dalam paragraph itudengan
baik.
B. Fungsi
Paragraf
Paragraf
yangberupa himpunan kalimat saling terkait dalam mengemukakan mengemukakan
gagasan utama berfungsi penting bagi penulis paragraph dan bagi pembaca
paragraph dalam teks. Perhatikanlahfungsi-fungsi paragraph tersebut.
1. Fungsi Paragraph bagi Penulis
a. Paragraf
memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikansatu tema dari tema
yanglain dalam teks.
b. Paragraf
merupakan wadah untuk mengungkapkan sebuah idea tau pokokpikiran secara
tertulis.
c. Paragraf
harus memisahkan setiap unit pikiran yang berupa ide, sehinggatidak terjadi
percampurandi antara unit pikiran penulis.
d. Penulis
tidak cepat lelah dalammenyelesaikan sebuah karangan dantermotivasi masuk ke
dalamparagraf berikutnya.
e. Paragraf
dapat dimanfaatkan sebagai pembatas antara bab karangandalam satu kesatuan
yangkoherensi: bab pendahuluan, bab isi, dan bab kesimpulan.
2. Fungsi
Paragraf bagi Pembaca
a.
Dengan memisahkan atau
menegaskan perhentian secara wajardanformal, pembaca dengan jelasmemahami
gagasan utama paragraph penulis.
b.
Pembaca dengan mudah “menikmati”
karangan secara utuh, sehinggamemperoleh informasipenting dan kesanyang
kondusif.
c.
Pembaca sangat tertarik dan
bersemangat membaca paragraph perparagraph karena tidakmembosankan atau tidak
melelahkan.
d.
Pembaca dapat belajar
bagimmana cara menarik untuk menyampaikansebuah gagasan dalamparagraph tulis.
e.
Pembaca merasa tertarik dan
termotivasi cara menjelaskan paragraphtidak hnaya dengankata-kata, tetapi dapat
juga dengan gambar,bagan,diagram, grafik,dankurva.
C.
Persyaratan Paragraf yang
Baik dan Benar
Paragraf
yang baik dan efektif harus memenuhi persyaratan berikut.
1. Kesatuan
yang kompak,yaitu semua kalimat harus mengemukakan satutema yang jelas.
2. Koherensi
yang padu, yaitu antarkalimat dalamparagraf saling terkaitdalamparagraf.
Cara
mengaitkan antarkalimat dalam paragraph dapat dilakukan dengan caraberikut.
1. Pengulangan
kata kunci (repetisi) yang terdapat dalamsetiapkalimat.
2. Penggunaan
kata penghubung (konjungsi) setiap awalkalimat dengantepat dan benar.
3. Penggunaan
kata ganti orang atau kata ganti penunjuksebagaipengganti gagasan utama dengan
kata-kata seperti: dia, mereka,nya, itu, tersebut, ini.
4. Penggunaan
metode pengembangan paragraph sebagai penjels gagasanutama paragraph. Metode
yang digunakan dari metodeproses sampai dengan metode definisi.
5. Setiap
paragraph harus mempunyai satu gagasan utama yang ditulisdalam kalimat topik.
Posisi kalimat topic dalam paragraph ditempatkan pada
a. Kalimat
topic pada awal paragraf (deduktif),
b. Kalimat
topic pada akhir paragraf (induktif,
c. Kalimat
topic pada awal dan akhir paragraph (deduktif—induktif)
d. Kalimat
topic pada temgah paragraph (ineratif)
e. Kalimat
topic pada semua kalimat dalamparagraf (deskriptif).
Kalimat
topic dalam paragraph ditulis dalam klalimat tunggalatau kalimatmajemuk
bertingkat karena kedua kalimat itu hanya menyampaikan satugagasan utama.
6. Penulis
paragraph tetap memmerhatikan kaidah satuan bahasayang lain,seperti ejaan,
tanda baca, kalimat, diksi, dan bentukan kata.
7. Dalamm
penulisan karangan ilmiah,penulisan paragraph harusdiperhatikan hal-hal teknis
penulisan seperti kutipan, sumber rujukan, tata latak grafik, kurva,gambar.
8. Penulis
pun memperhatikan jenis-jenis paragraph pada posisi bagiankarangan pendahuluan,
isi,dan bagian kesimpulan.
9. Penulisan
paragraph yang menjorok ke dalam, sejajar, atau menekuk.
10. Penulis
juga memperhatikan jumlah kata atau jumlah kalimat dalamsebuah paragraf, yaitu
jumlah kosakata paragraph antara 30—100 kata dan jumlah kalimat minimal
tigakalmia.
11. Jika
uraian paragraf melebihi 100 kata sebaiknya dibuat menjadi dua paragraph.
D.
Jenis-Jenis Paragraf
Dalam
karangan terdapat bermacam-macam jenis paragraph. Macam jenisparagraph tersebut
jika diperhatikan dari berbagai sudut pandang. Berikut iniditampilkan berbagai
jenis paragaraf.
1. Jenis
paragraph diperhatikan dari satuan
karangan, di antaranya
a. Paragraf pembuka yang terdapat pada awal karangan sebagai pengantar pokok pikiran penulis yang ditempatkan pada bagian
pendahuluan.
b. Paragraf isi adalah paragraph
yang menguraikan pokok
masalah dalam karangan, yaitu bagian isi atau uraian karangan.
c. Paragrafpenutup adalah paragraph
yang menyimpulkan ataumengakhiri sebuah karangan,yaitubagian penutup atau
kesimpulan.
2. Jenis
paragraph diperhatikan dari sudut
pandang sifat tujuan karangan,di antaranya
a. Paragraf eksposisi adalah paragraph
yang menginformasikan ataumemaparkan pokok masalah.
b. Paragraf
argumentatif adalah paragaraf yang mengemukan suatupikiran dngan alasanlogis.
c. Paragraf deskriptifadalah jenis
paragrafyang memerikan suatusuasana, area, dan benda.
d. Paragraf naratif adalah jenis
paragraph yang menceritakan suatu masalah.
e. Paragraf persuasif adalah jenis
paragraph yang memengaruhi atau merajuk orang tentang sesuatu .
3. Jenis
paragrap diperhatikan dari posisi
kalimat topic dalamparagraph,diantaranya
a. Paragraf
deduktif adalah jenisparagraf yang menempatkan kalimat topik pada awal
paragraph.
b. Paragraf
induktif adalahjenis paragraph yang menempatkan kalimat topicpada akhir
paragraph.
c. Paragraf
deduktif-induktif adalah jenis paragraph yang menempatkan kalimat topik pada
awaldan akhir paragraph.
d. Paragraf
ineratif adalah jenis paragraph yang meletakkan kalimat topicpada tengah
paragraph.
e. Paragraf
tanpa kalimat topic adalah paragraph yang menyembangkanparagraph yang melebihi
satu paragraph.
4. Jenis paragraph diperhatikan dari cara atau metode pengambanganparagraph,
di antaranya
a. Paragraf
menerangkan,
b. Paragraf
merinci,
c. Paragraf
contoh,
d. Paragraf
buktian,
e. ParagrafPertanyaan,
f. Paragraf
perbandingan,
g. Paragraf
sebab akiba.
Dari ke-4 sudut paragraph
di atas, paragraph darisudut pandang satuankarangan dan paragraph sudut pandang
sifat tujuan karangan yang perludipahami lanjut.Setelah memerhatikan
jenis-jenis paragrafdari berbagai sudut pandang, berikut ini akan dijelaskan
Janis paragraph dari sudut pandang satuan karangan, yaitu paragraph pembuka ,
paragraph isi, dan paragraph penutup.
1. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka adalah paragraph yang
mengawali sebuahpenulisankarangan dengan mengantarkan pokok masalah dalambagian
pendahuluankarangan. Hall-halyang harus diperhatikan dalam menyusun
paragraphpembuka karangan.
a. Paragraf
itu berfungsi mengantar pokokmasalah karangan.
b. Paragraf
ini sanggup menyiapkan pikiran pembaca pada pokok masalahyang akan dijelaskan.
c. Kata-kata
dalamparagraf ini hendaknya menarik perhatian pembaca,sehingga mudah memahami
pokok masalah yang akan diuraikan.
d. Kalimat
dan paragraph dalambagian ini tidak terlalupanjangkarenaparagrap belum
menguraikan.
2. Paragraf Isi
Paragraf isi atauparagraf pengembang adalah
jenis paragraph yang berfungsimenguraikan atau memperjelas pokok masalah yang
akan diuraikandalamkarangan.Uraian pokok masalah dalamparagraf ini dapat
disampaikandengan berbagaimetode pengembangan dan menbampilkan
hal-halteknisuraian dalamkarangan ilmiah. Hal-halyang diperhatikan dalam
jenisparagrafinidiantaranya:
a. Mengemukakan
pokok masalah dengan jelas dan eksplisit.
b. Perlu
dijaga keserasian dan kelogisan antarparagraf.
c. Pengembangan
paragrap dapat menggunakan jenis paragraphekspositoris, argumentative,
deskriptif, dan naratif.
d. Memperhatikanhalteknis
penulisan seperti kutipan, sumberkutipan,penggunaan bagan diagram, grafik, kurfa.
e. Menyiapkan
uraian pokok masalah yang disentesiskan sebagai bahanparagrap kesimpulan.
3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup merupakan pernyataan
kembali gagasan yang diuraikanatau merupakan jawaban pertanyaan yang terdapat
pada paragrap pembuka.Paragraf ini merupakan akhir sebuah karangan yang dapat
disampaisecara horisontaldan vertical dalam rincian. Hal-hal yang perlu
diperhatikandalam penyusunan paragraph penutup ini, antara lain
a. Paragraf
ini tidak boleh terlalu panjang dan tidak begitu sajamemutuskannya.
b. Paragraf
ini ditampilkan sebagai cerminan sebuah kesimpulan.
c. Paragraf
ini harus mendapat kesan positif dan informasi
d. Pengetahuan
yang logis dan kondusif.
e. Paragraf
ini dapat berupa jawaban singkat dariuraian atau pertanyaanyang terdapat pada
paragraph Pembuka.
f. Paragraf
ini jangan lagimenguraikan, mengutip,dan mengemukakanmasalah baru.
g. Berdasarkan
apa yang disimpulkan dalam paragraf, penulis dapatmengajukan rekomendasi atau
h. Usulan
yang berupa saran karena keterbatasan waktu dan dana yangpenulis dapatkan.
E. Jenis
Tulisan
Sebelum
mengarang, apalagi karangan ilmiah, seseorang harus pahamterlebih dahulu
mengenai apa itu karangan dan jenis-jenisnya. Dengan begitu,seorang penulis
dapat menentukan jenis karangan yang akan dibuatnya danmemudahkan yang
bersangkutan menyusun kerangkanya sehingga tujuan iamenulis dapat tercapai.
Pada dasarnya, mengarang adalah pekerjaanmerangkai kata, kalimat, dan alinea
untuk menjabarkan dan atau menguastopik tertentu guna memperoleh hasil akhir
berupa karangan (Finoza, 2008:228). Selain itu, harus pula dipahami bahwa
karangan dapat bersifatnonilmiah, semiilmiah atau ilmiah populer, dan ilmiah.
Ketiganya memilikisejumlah perbedaan seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Sifat Karangan
|
Ciri
|
Contoh
|
Nonilmiah
|
a. Tidak
terikat oleh aturan bahasa yang baku,
b. Struktur
tidak baku walaupun tetap sistematis,
c. Nonfaktual
atau rekaan
d. Subjektif,
e. Biasanya
berbentuk narasi, deskripsi, dan campuran
|
Cerita pendek, anekdot, dan puisi
|
Semi Ilmiah
|
a. Menghindari
istilah-istilah teknis dan menggantinya dengan istilah umum,
b. Struktur
tidak baku walaupun tetap sistematis,
c. Pengamatan
bersifat faktual,
d. Bersifat
campuran objektif dan subjektif,
e. Biasanya
berbentuk eksposisi, persuasi, deskripsi, dan campuran
|
Berita,
opini, dan artikel
|
Ilmiah
|
a. Sumber
bersifat faktual,
b. Bersifat
objektif
c. Menggunakan
kaidah bahasa yang baku,
d. Terikat
oleh aturan yang lazim digunakan dalam ranah penulisan ilmiah bidangbidang
ilmu,
e. Struktur
bersifat baku,
f. Argumentasi
dan campuran.
|
Makalah, skripsi, tesis, dan disertasi
|
1. Eksposisi
Karangan eksposisi
merupakan wacana yang bertujuan memberikan panjelasan, informasi, keterangan,
dan pemahaman kepada pembaca ataupendengar tentang suatu hal. Tulisan jenis ini
biasanya menguraikan sebuah proses atau suatu hal yang belum diketahu oleh
pembaca atau proses kerja suatu benda (Keraf, 1977: 110). Sebuah tulisan
ekspositoris semata-mata hanya memberikan informasi dan tidak bertujuan lain,
seperi misalnya berpromosi atau menggiring pembaca agar setuju dengan apa yang
dijelaskan di dalamnya. Jenis karangan ini dapat kita temukan dalam kehidupan
sehari-hari di media massa, seperti berita politik, berita kriminal,atau
lainnya. Karena sifatnya yang memaparkan, karangan eksposisi dapat juga disebut
paparan. Teks di bawah ini merupakan contoh eksposisi di media massa.
Kilau
Batu Berharga
Bebatuan berharga muncul mempercantik
aksesori. Kenali jenisbebatuan yang mayoritas terbuat dari kandungan mineral
ini, yuk!
Berlian
Berasal dari atom karbon yang dibentuk di
bawah tekanan sangattinggi dan terkubur amat sangat dalam di bawah tanah.
Berlian berharga mahal karena selain cantik, batu ini juga sangat sulit
ditemukan di dunia dan melalui proses pengolahan yang sulit. Permukaan berlian
tidak bisa basah oleh air, namun sangat rentan terhadap minyak. Berlian dinilai
dari kejelasan (clarity), warna
(color), dan potongannya (cut). Indonesia adalah salah satu
penghasil berlian yang terbaik!
Amethyst
Amethyst adalah jenis batuan yang paling
berharga dan mudahdikenali. Amethyst memiliki nuansa warna ungu, dari ungu tua
hingga merah pucat keunguan. Amethyst dapat ditemukan di berbagai benua.
Amethyst paling langka dan sangat berharga adalah jenis Deep Russian.
Sapphire
Batu berharga ini terbuat dari jenis mineral
corundum, lebihtepatnya aluminium oxide. Pengaruh elemen
lain, yaitu zat besi,titanium, chromium, copper, atau magnesium membuat
Sapphirememiliki banyak warna, dari biru, kuning, pink, ungu, orange,
atauhijau. Batu ini dapat ditemukan di lapisan sedimen. Batu Sapphiresangat
kuat sehingga tidak hanya digunakan di dunia aksesori sajanamun juga alat-alat high-tech seperti komponen optik infrared.
Emerald
Emerald adalah jenis batuan beryl yang paling berharga.
Emeraldmemiliki warna hijau yang kuat dan memendarkan cahaya yangbegitu cantik.
Batu emerald yang paling baik bahkan memiliki hargamelebihi harga berlian,
namun sangat tidak mudah menemukanemerald yang sempurna.
Aquamarine
Aquamarine artinya air dan lautan. Batuan
ini termasuk ke dalam jenis batuan baryl
yang memiliki warna semburat biru; dari biru pucat hingga biru
kehijauan. Aquamarine termahal adalah yang berwarna biru aqua yang pekat yang
biasa ditemukan di Brazil.
Rubi
Batu ini terbentuk dari mineral yang disebut
korundum, terdiri dari oksida aluminium. Warna merah disebabkan oleh jejak
kromium, sementara semburat cokelat terjadi karena pengaruh zat besi. Rubi
paling berharga adalah yang berwarna merah dengan semburat biru.
(disunting dari “Kilau Batu Berharga” dalam Nova,
24—30
September 2012)
2. Argumentasi
(Bahasan)
Tulisan
ini bertujuan untuk meyakinkan atau mengubah pendapat pembacaatas suatu
pendapat, ideologi, doktrin, sikap, atau tingkah laku tertentu.Dalam tulisan
yang bersifat ilmiah, jenis karangan ini biasanya digunakanoleh penulis karena
sebuah karya ilmiah harus dapat meyakinkan pembacaatas topik yang diuraian penulisnya.
Dengan demikian, penulis harusmenyusun karangannya secara logis dengan alasan
atau data yang mampumeyakinkan pembaca. Di bawah ini adalah contoh karangan
argumentasi.
Terkini
Salah satu kosakata sangat aneh dalam bahasa
Indonesia yang banyak digunakan oleh media elektronik, terutama televisi,
adalah ‘terkini’. Sejumlah stasiun televisi menggunakan kata itu dengan
berbagai variasi ‘Kabar Terkini’, ‘Terdepan dan Terkini’, ‘Indonesia Terkini’,
dan lain-lain. Adakah yang lebih kini sehingga ada yang terkini?
Adakah waktu bisa kita tangkap, kita
bekukan, menjadi kini yang berhenti, statis, membeku, kemudian kita bikin yang
lebih kini bernama terkini? Kini, kemarin, ataupun esok adalah momen yang tak
mungkin kita tangkap. Begitulah absurditas waktu. Hanya tubuh kita yang menjadi
bukti dan saksi yang menangkap jejak waktu. Bayi bertumbuh remaja, muda,
berangsur matang. Setelah itu, tua, kusut, menopause, renta, surut.
Bukan karena bahasa Indonesia tak mengenal
tenses lalu kita boleh memakai kosakata dengan logika sembarangan. Melatih
logika, melatih otak, bahkan melatih tubuh—tangan kita pun sebenarnya bisa
mengingat apa yang tak diingat oleh otak kita—adalah bagian bagian dari melatih
kesadaran. Tiadanya kesadaran membuat jagat kecil, yaitu dari kita, menjadi
morat-marit. Korupsi dan segala kejahatan turunannya adalah parihal diri
manusia yang kacau.
(Disunting dari “Terkini” oleh Bre Redana
dalam KompasMinggu, 20 Desember 2012)
3. Persuasi
(Ajakan)
Karangan persuasi
adalah karangan yang tertujuan meyakinkan pembaca,membuat pembaca percaya, atau
membujuk pembaca atas apa yang dikemukakan oleh penulis. Yang dikemukakan itu
dapat saja berupa fakta, produk, pendapat, hingga ideologi tertentu. Bidang
yang paling banyak menggunakan jenis karngan ini adalah dunia periklanan. Kata
‘persuasi’ berasal dari kata Inggris ‘to persuade’ yang bararti
‘membujuk’ atau ‘meyakinkan’. Bentuk nominanya adalah ‘persuation’ yang
kemudian dipungut ke dalam bahasa Indonesia menjadi ‘persuasi’ (Finoza, 2008:
247). Karanganpersuasi dapat dogolongkan ke dalam empat kelompok, yaitu (1)
persuasi politik, (2) persuasi pendidikan, (3) persuasi advertensi, dan (4)
persuasi propaganda. Di bawah ini adalah contoh persuasi dalam iklan.
Energhi
(untuk
Perlindungan Kulit Anda di Tanah Suci)
Persiapkan
perawatan khusus kulit, wajah dan tubuh Anda saat menuju tanah suci dengan Energhi. Sehingga kondisi cuaca,
suhu dan udara yang ekstrim tidak mengganggu kekhusuan ibadah hajiAnda. Energhi Skin Care package akan
menjaga dan melindungi kulit Anda tetap lembab, sehat dan alami.
4. Narasi
(Kisahan)
Narasi atau kisahan adalah karangan yang
menceritakan sesuatu baikberdasarkan pengamatan maupun pengalaman secara
runtut. Sebuahkarangan narasi akan berusaha mengisahkan suatu peristiwa atau
kejadiansecara kronologis (Keraf, 1997: 109). Penulisan narasi yang
bakmembutuhkan tiga hal, yaitu (1) kalimat pertama dalam paragraf
harusmenggugah minat pembaca, kejadian disusun secara kronlogis, dan
(3)memiliki fokus pada tujuan akhir yang jelas (Utorodewo, dkk, 2004: 65).
Selanjutnya, Utorodewo, dkk (2004: 65)
mengemukakan bahwa sebuahkarangan narasi akan tersusun dengan baik apabila
menggunakan:
a. Keterangan
waktu,
b. Keterangan
yang berkaitan dengan pekerjaan atau peristiwa, dan
c. Kata-kata
peralihan yang mengungkapkan kaitan pikiran, kaitan waktu,dan kaitan hasil, dan
pertentangan.
Ditinjau dari
sifatnya, narasi terdiri atas dua jenis, yaitu (1) narasiekspositoris atau
narasi faktual, dan (2) narasi sugesti atau narasi berplot (Finoza, 2008: 238).
Yang dimaksud dengan narasi ekspositoris adalah yang bertujuan memberikan
informasi kepada pembaca agar pengetahuan yang bersangkutan bertambah luas,
sedangkan narasi sugesti adalah narasi yang ditujukan memberikan makna kepada
pembaca melalui imajinasinya. Di bawah ini adalah contoh narasi sugestif.
Dulu, musim hujan pertama itu, ketika anakku
dan aku baru pindah kemari, Monang masih rajin datang. Setiap hari raya—Natal,
Paskah—dan tentu hari ulang tahunku. Ya, artinya ia selalu datang sehari
sesudahnya. Mungkin ia malu bertemu dengan keluargaku. Jadi selalu
diusahakannya agar datang sesudah mereka pergi. Mengelakkan senyum dingin yang
terarah kepadanya, yang lebih melukai dari seribu tuduhan. Melarikan diri dari
pandangan penuh arti, yang lebih keras memukul daripada tinju kepal.
Keluargaku tak pernah memaafkkannya.
Barangkali mereka tak sanggup menerima bahwa aku sendiri sudah lama
mengampuninya. Mereka tidak bisa mengerti bahwa aku sanggup tetap mengasihi
orang yang telah mengucilkanku kemari. Kalau bukan karena Monang, tentu aku pun
sudah menjadi tokoh masyarakat sekarang. Namaku dan potretku tentu sering
muncul di surat kabar. Perbuatanku dan pemikiranku tentu dianggap turut
membangun masyarakat, turut mengarahkan terlaksananya cita-cita mereka.
Sekarang... teman-temanku pun sudah lupa padaku. Karena perbuatan Monang aku
menjadi begini... . Tetapi aku sudah lama mengampuninya.
Keampunan dosa—bukankah itu inti sari
agamaku? Kuyakinkan bahwa Allah Maha Pemurah, mengampuni dosa sekeji apapun. Ia
sudah mengampuni aku. Aku yakin betul bahwa dosaku diampuni olehNya. Dan kalau
begitu, siapakah aku—yang gegabah menolak penyesalan sesamaku? Hukumammu sudah
cukup berat, Monang. Aku takkan menambah sekerikil pun atas bebanmu. Karena
pernah kita begitu berbahagia bersama-sama. Menghayati bersama-sama kecerahan
hari hidup kita. Lalu badai menyambar kita—sehingga kita terpisah kini. Tetapi
itu bukan cuma salahmu, Monang. “Badai meniupkan kapal-kapal ke mana nakhodanya
tak berhasrat pergi,” kata suatu pepatah kuno. Kapalku kandas, sedangkan
kapalmu berlayar terus tanpa harapan. Ya, sekalipun kau tak pernah
mengunjungiku akhir-akhir ini, Monang, sedikit-dikitnya itu kuketahui betul:
kau hidup tanpa harapan. Kasihan Monang...
Dari rumahku yang kecil di luar kota,
kukirimkan rasa ibaku kepadamu di rumahmu yang mewah di tengah kota. Bagaikan
burung pipit yang hinggap di jendela, memandang bingkai cenderawasih yang kau
pajang d atas lemarimu. Dan kalau sampai kau lihat burung pipit itu, Monang,
ingatkah kau padaku? Pada Raumanen, cinta pertamamu?
(Dicuplik dari novel berjudul Raumanen karya
Marianne Katoppo,diterbitkan oleh Metafor Publishing, Jakarta, 1977, hlm. 3—4)
5.
Deskripsi (Lukisan)
Deskripsi
merupakan jenis karangan yang menggambarkan bentuk objekpengamatan dari aspek
rupa, sifat, rasa, atau corak sesuai dengan keadaanyang sebenarnya selain
menggambarkan perasaan bahagia, takut, sepi,sedih, atau genbira. Tujuan
karangan ini adalah membantu pembacamembayangkan apa yang digambarkan tersebut
(Utorodewo, dkk, 2004: 65).Seorang penulis yang hendak menulis karangan
deskriptif haruslah teliti,cermat, dan kreatif memilih kata-kata sehingga
pembaca dapatmembayangkan objek yang dilukiskan tersebut. Agar sampai pada
tujuan tadi,seorang penulis harus mengambil sikap tertentu terhadap objek yang
akandilukiskannya. Ada dua pendekatan yang bisa diambil oleh penulis dalam mendeskripsikan
sesuatu, yaitu pendekatan realistis dan pendekatanimpresionalistis.
No comments:
Post a Comment