Sunday, November 12, 2017

PARAGRAF ATAU ALINEA

Rasa ingin tahu
(Kuriositas)
Rasa ingin tahu (kuriositas) merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar. Di era globalisasi, modernisasi, dan IPTEK sekarang ini, sikap seperti ini menjadi sebuah kebutuhan karena setiap manusia harus mampu untuk beradaptasi dengan kemajuan tersebut. Tanpa rasa ingin tahu, maka seseorang akan tertinggal karena kebodohannya. Bagi generasi muda, milikilah sikap dan karakter seperti ini untuk mengembangkan potensi dirimu baik itu pengetahuan dan keterampilan guna membangun diri, masyarakat, agama, bangsa, dan negara tercinta Indonesia.

PARAGRAF ATAU ALINEA

A. Pengertian Paragraf
Satuan bahasa yang lebih besar danlebih luas dari kalimat adalah paragraph atau alinea. Dalam definisinya, paragraf adalah satuanbahasayang mengemukakan sebuah pokiok pikiran atau satu gagasan utamayang disampaikan dalam himpunan kalimat yang koherensif. Setiapparagrafharus menyampaikan sebuah gagasan utama. Gagasan utamatersebut harus dijelaskan oleh gagasan-gagasan bawahan, sehingga dalamparagraph terdapat beberapa kalimat yang saling tekait. Dalam rangkaiankalimat itu tidak satupun kalimat yang bertentangan dengan kalimat gagasanutama dan kalimat-kalimat gagasan bawahan. Kalimat yang berisi gagasanutama disebut kalimat topic dannkalimat yang bergagasan bawahan adalahkalimat penjels. Sebuah paragraf minimal tediri tiga kalimat dalam penulisankarangan ilmiah. Perhatikanlah contoh paragraph berikut yang berisi gagasan utama atau kalimat topik dan bergagasan bawahan dalam kalimat penjelas.
(1) Rasa ingin tahu yang tinggi baik untuk diterapkan dalam belajar. (2) seseorang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi akan memiliki motivasi belajar yang baik. (3) Namun, rasa ingin tahu dalam belajar tersebut haruslah yang berkaitan dengan pembelajaran hal yang positif. (4) terkadang banyak siswa yang rasa ingin tahunya tinggi namun pada hal-hal yang negatif seperti narkoba, rokok, dan seks bebas. (5) Hal ini tentu harus diluruskan kembali. (6) sehingga arti rasa ingin tahu yang sebenarnya dapat dilaksanakan sesuai dengan harapan yang positif yaitu siswa dapat berprestasi berdasarkan rasa ingin tahu tersebut. (Arifin,2011:116)
Keenam kalimat dalam paragraph di atas membicarakan soal rasa ingin tahu, sehingga topic dalamparagraf tersebut dalah “rasa ingin tahu”. Kalimat-kalimatnyakoherensi atau saling terkait logis sehingga pembaca dapatdengan mudah memahamitopik “rasa ingin tahu” dalam paragraph itudengan baik.
B. Fungsi Paragraf
Paragraf yangberupa himpunan kalimat saling terkait dalam mengemukakan mengemukakan gagasan utama berfungsi penting bagi penulis paragraph dan bagi pembaca paragraph dalam teks. Perhatikanlahfungsi-fungsi paragraph tersebut.
1.  Fungsi Paragraph bagi Penulis
a.    Paragraf memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikansatu tema dari tema yanglain dalam teks.
b.    Paragraf merupakan wadah untuk mengungkapkan sebuah idea tau pokokpikiran secara tertulis.
c.    Paragraf harus memisahkan setiap unit pikiran yang berupa ide, sehinggatidak terjadi percampurandi antara unit pikiran penulis.
d.    Penulis tidak cepat lelah dalammenyelesaikan sebuah karangan dantermotivasi masuk ke dalamparagraf berikutnya.
e.    Paragraf dapat dimanfaatkan sebagai pembatas antara bab karangandalam satu kesatuan yangkoherensi: bab pendahuluan, bab isi, dan bab kesimpulan.
2.  Fungsi Paragraf bagi Pembaca
a.    Dengan memisahkan atau menegaskan perhentian secara wajardanformal, pembaca dengan jelasmemahami gagasan utama paragraph penulis.
b.    Pembaca dengan mudah “menikmati” karangan secara utuh, sehinggamemperoleh informasipenting dan kesanyang kondusif.
c.    Pembaca sangat tertarik dan bersemangat membaca paragraph perparagraph karena tidakmembosankan atau tidak melelahkan.
d.    Pembaca dapat belajar bagimmana cara menarik untuk menyampaikansebuah gagasan dalamparagraph tulis.
e.    Pembaca merasa tertarik dan termotivasi cara menjelaskan paragraphtidak hnaya dengankata-kata, tetapi dapat juga dengan gambar,bagan,diagram, grafik,dankurva.
C. Persyaratan Paragraf yang Baik dan Benar
Paragraf yang baik dan efektif harus memenuhi persyaratan berikut.
1.  Kesatuan yang kompak,yaitu semua kalimat harus mengemukakan satutema yang jelas.
2.  Koherensi yang padu, yaitu antarkalimat dalamparagraf saling terkaitdalamparagraf.
Cara mengaitkan antarkalimat dalam paragraph dapat dilakukan dengan caraberikut.
1.  Pengulangan kata kunci (repetisi) yang terdapat dalamsetiapkalimat.
2.  Penggunaan kata penghubung (konjungsi) setiap awalkalimat dengantepat dan benar.
3.  Penggunaan kata ganti orang atau kata ganti penunjuksebagaipengganti gagasan utama dengan kata-kata seperti: dia, mereka,nya, itu, tersebut, ini.
4.  Penggunaan metode pengembangan paragraph sebagai penjels gagasanutama paragraph. Metode yang digunakan dari metodeproses sampai dengan metode definisi.
5.  Setiap paragraph harus mempunyai satu gagasan utama yang ditulisdalam kalimat topik. Posisi kalimat topic dalam paragraph ditempatkan pada
a.  Kalimat topic pada awal paragraf (deduktif),
b.  Kalimat topic pada akhir paragraf (induktif,
c.   Kalimat topic pada awal dan akhir paragraph (deduktif—induktif)
d.  Kalimat topic pada temgah paragraph (ineratif)
e.  Kalimat topic pada semua kalimat dalamparagraf (deskriptif).
Kalimat topic dalam paragraph ditulis dalam klalimat tunggalatau kalimatmajemuk bertingkat karena kedua kalimat itu hanya menyampaikan satugagasan utama.
6.  Penulis paragraph tetap memmerhatikan kaidah satuan bahasayang lain,seperti ejaan, tanda baca, kalimat, diksi, dan bentukan kata.
7.  Dalamm penulisan karangan ilmiah,penulisan paragraph harusdiperhatikan hal-hal teknis penulisan seperti kutipan, sumber rujukan, tata latak grafik, kurva,gambar.
8.  Penulis pun memperhatikan jenis-jenis paragraph pada posisi bagiankarangan pendahuluan, isi,dan bagian kesimpulan.
9.  Penulisan paragraph yang menjorok ke dalam, sejajar, atau menekuk.
10.  Penulis juga memperhatikan jumlah kata atau jumlah kalimat dalamsebuah paragraf, yaitu jumlah kosakata paragraph antara 30—100 kata dan jumlah kalimat minimal tigakalmia.
11.  Jika uraian paragraf melebihi 100 kata sebaiknya dibuat menjadi dua paragraph.
D. Jenis-Jenis Paragraf
Dalam karangan terdapat bermacam-macam jenis paragraph. Macam jenisparagraph tersebut jika diperhatikan dari berbagai sudut pandang. Berikut iniditampilkan berbagai jenis paragaraf.
1.  Jenis paragraph diperhatikan dari satuan karangan, di antaranya
a.    Paragraf pembuka yang terdapat pada awal karangan sebagai pengantar pokok pikiran penulis yang ditempatkan pada bagian pendahuluan.
b.    Paragraf isi adalah paragraph yang menguraikan pokok masalah dalam karangan, yaitu bagian isi atau uraian karangan.
c.    Paragrafpenutup adalah paragraph yang menyimpulkan ataumengakhiri sebuah karangan,yaitubagian penutup atau kesimpulan.
2.  Jenis paragraph diperhatikan dari sudut pandang sifat tujuan karangan,di antaranya
a.    Paragraf eksposisi adalah paragraph yang menginformasikan ataumemaparkan pokok masalah.
b.    Paragraf argumentatif adalah paragaraf yang mengemukan suatupikiran dngan alasanlogis.
c.    Paragraf deskriptifadalah jenis paragrafyang memerikan suatusuasana, area, dan benda.
d.    Paragraf naratif adalah jenis paragraph yang menceritakan suatu masalah.
e.    Paragraf persuasif adalah jenis paragraph yang memengaruhi atau merajuk orang tentang sesuatu .
3.  Jenis paragrap diperhatikan dari posisi kalimat topic dalamparagraph,diantaranya
a.    Paragraf deduktif adalah jenisparagraf yang menempatkan kalimat topik pada awal paragraph.
b.    Paragraf induktif adalahjenis paragraph yang menempatkan kalimat topicpada akhir paragraph.
c.    Paragraf deduktif-induktif adalah jenis paragraph yang menempatkan kalimat topik pada awaldan akhir paragraph.
d.    Paragraf ineratif adalah jenis paragraph yang meletakkan kalimat topicpada tengah paragraph.
e.    Paragraf tanpa kalimat topic adalah paragraph yang menyembangkanparagraph yang melebihi satu paragraph.
4.  Jenis paragraph diperhatikan dari cara atau metode pengambanganparagraph, di antaranya
a.    Paragraf menerangkan,
b.    Paragraf merinci,
c.    Paragraf contoh,
d.    Paragraf buktian,
e.    ParagrafPertanyaan,
f.     Paragraf perbandingan,
g.    Paragraf sebab akiba.
Dari ke-4 sudut paragraph di atas, paragraph darisudut pandang satuankarangan dan paragraph sudut pandang sifat tujuan karangan yang perludipahami lanjut.Setelah memerhatikan jenis-jenis paragrafdari berbagai sudut pandang, berikut ini akan dijelaskan Janis paragraph dari sudut pandang satuan karangan, yaitu paragraph pembuka , paragraph isi, dan paragraph penutup.
1.  Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka adalah paragraph yang mengawali sebuahpenulisankarangan dengan mengantarkan pokok masalah dalambagian pendahuluankarangan. Hall-halyang harus diperhatikan dalam menyusun paragraphpembuka karangan.
a.  Paragraf itu berfungsi mengantar pokokmasalah karangan.
b.  Paragraf ini sanggup menyiapkan pikiran pembaca pada pokok masalahyang akan dijelaskan.
c.   Kata-kata dalamparagraf ini hendaknya menarik perhatian pembaca,sehingga mudah memahami pokok masalah yang akan diuraikan.
d.  Kalimat dan paragraph dalambagian ini tidak terlalupanjangkarenaparagrap belum menguraikan.
2.  Paragraf Isi
Paragraf isi atauparagraf pengembang adalah jenis paragraph yang berfungsimenguraikan atau memperjelas pokok masalah yang akan diuraikandalamkarangan.Uraian pokok masalah dalamparagraf ini dapat disampaikandengan berbagaimetode pengembangan dan menbampilkan hal-halteknisuraian dalamkarangan ilmiah. Hal-halyang diperhatikan dalam jenisparagrafinidiantaranya:
a.  Mengemukakan pokok masalah dengan jelas dan eksplisit.
b.  Perlu dijaga keserasian dan kelogisan antarparagraf.
c.   Pengembangan paragrap dapat menggunakan jenis paragraphekspositoris, argumentative, deskriptif, dan naratif.
d.  Memperhatikanhalteknis penulisan seperti kutipan, sumberkutipan,penggunaan bagan diagram, grafik, kurfa.
e.  Menyiapkan uraian pokok masalah yang disentesiskan sebagai bahanparagrap kesimpulan.
3.  Paragraf Penutup
Paragraf penutup merupakan pernyataan kembali gagasan yang diuraikanatau merupakan jawaban pertanyaan yang terdapat pada paragrap pembuka.Paragraf ini merupakan akhir sebuah karangan yang dapat disampaisecara horisontaldan vertical dalam rincian. Hal-hal yang perlu diperhatikandalam penyusunan paragraph penutup ini, antara lain
a.  Paragraf ini tidak boleh terlalu panjang dan tidak begitu sajamemutuskannya.
b.  Paragraf ini ditampilkan sebagai cerminan sebuah kesimpulan.
c.   Paragraf ini harus mendapat kesan positif dan informasi
d.  Pengetahuan yang logis dan kondusif.
e.  Paragraf ini dapat berupa jawaban singkat dariuraian atau pertanyaanyang terdapat pada paragraph Pembuka.
f.    Paragraf ini jangan lagimenguraikan, mengutip,dan mengemukakanmasalah baru.
g.  Berdasarkan apa yang disimpulkan dalam paragraf, penulis dapatmengajukan rekomendasi atau
h.  Usulan yang berupa saran karena keterbatasan waktu dan dana yangpenulis dapatkan.
E.  Jenis Tulisan
Sebelum mengarang, apalagi karangan ilmiah, seseorang harus pahamterlebih dahulu mengenai apa itu karangan dan jenis-jenisnya. Dengan begitu,seorang penulis dapat menentukan jenis karangan yang akan dibuatnya danmemudahkan yang bersangkutan menyusun kerangkanya sehingga tujuan iamenulis dapat tercapai. Pada dasarnya, mengarang adalah pekerjaanmerangkai kata, kalimat, dan alinea untuk menjabarkan dan atau menguastopik tertentu guna memperoleh hasil akhir berupa karangan (Finoza, 2008:228). Selain itu, harus pula dipahami bahwa karangan dapat bersifatnonilmiah, semiilmiah atau ilmiah populer, dan ilmiah. Ketiganya memilikisejumlah perbedaan seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Sifat Karangan
Ciri
Contoh
Nonilmiah
a.  Tidak terikat oleh aturan bahasa yang baku,
b.  Struktur tidak baku walaupun tetap sistematis,
c.   Nonfaktual atau rekaan
d.  Subjektif,
e.  Biasanya berbentuk narasi, deskripsi, dan campuran
Cerita pendek, anekdot, dan puisi
Semi Ilmiah
a.  Menghindari istilah-istilah teknis dan menggantinya dengan istilah umum,
b.  Struktur tidak baku walaupun tetap sistematis,
c.   Pengamatan bersifat faktual,
d.  Bersifat campuran objektif dan subjektif,
e.  Biasanya berbentuk eksposisi, persuasi, deskripsi, dan campuran
Berita, opini, dan artikel
Ilmiah
a.  Sumber bersifat faktual,
b.  Bersifat objektif
c.   Menggunakan kaidah bahasa yang baku,
d.  Terikat oleh aturan yang lazim digunakan dalam ranah penulisan ilmiah bidangbidang ilmu,
e.  Struktur bersifat baku,
f.   Argumentasi dan campuran.
Makalah, skripsi, tesis, dan disertasi

1.  Eksposisi
Karangan eksposisi merupakan wacana yang bertujuan memberikan panjelasan, informasi, keterangan, dan pemahaman kepada pembaca ataupendengar tentang suatu hal. Tulisan jenis ini biasanya menguraikan sebuah proses atau suatu hal yang belum diketahu oleh pembaca atau proses kerja suatu benda (Keraf, 1977: 110). Sebuah tulisan ekspositoris semata-mata hanya memberikan informasi dan tidak bertujuan lain, seperi misalnya berpromosi atau menggiring pembaca agar setuju dengan apa yang dijelaskan di dalamnya. Jenis karangan ini dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari di media massa, seperti berita politik, berita kriminal,atau lainnya. Karena sifatnya yang memaparkan, karangan eksposisi dapat juga disebut paparan. Teks di bawah ini merupakan contoh eksposisi di media massa.
Kilau Batu Berharga
Bebatuan berharga muncul mempercantik aksesori. Kenali jenisbebatuan yang mayoritas terbuat dari kandungan mineral ini, yuk!
Berlian
Berasal dari atom karbon yang dibentuk di bawah tekanan sangattinggi dan terkubur amat sangat dalam di bawah tanah. Berlian berharga mahal karena selain cantik, batu ini juga sangat sulit ditemukan di dunia dan melalui proses pengolahan yang sulit. Permukaan berlian tidak bisa basah oleh air, namun sangat rentan terhadap minyak. Berlian dinilai dari kejelasan (clarity), warna (color), dan potongannya (cut). Indonesia adalah salah satu penghasil berlian yang terbaik!
Amethyst
Amethyst adalah jenis batuan yang paling berharga dan mudahdikenali. Amethyst memiliki nuansa warna ungu, dari ungu tua hingga merah pucat keunguan. Amethyst dapat ditemukan di berbagai benua. Amethyst paling langka dan sangat berharga adalah jenis Deep Russian.
Sapphire
Batu berharga ini terbuat dari jenis mineral corundum, lebihtepatnya aluminium oxide. Pengaruh elemen lain, yaitu zat besi,titanium, chromium, copper, atau magnesium membuat Sapphirememiliki banyak warna, dari biru, kuning, pink, ungu, orange, atauhijau. Batu ini dapat ditemukan di lapisan sedimen. Batu Sapphiresangat kuat sehingga tidak hanya digunakan di dunia aksesori sajanamun juga alat-alat high-tech seperti komponen optik infrared.
Emerald
Emerald adalah jenis batuan beryl yang paling berharga. Emeraldmemiliki warna hijau yang kuat dan memendarkan cahaya yangbegitu cantik. Batu emerald yang paling baik bahkan memiliki hargamelebihi harga berlian, namun sangat tidak mudah menemukanemerald yang sempurna.
Aquamarine
Aquamarine artinya air dan lautan. Batuan ini termasuk ke dalam jenis batuan baryl yang memiliki warna semburat biru; dari biru pucat hingga biru kehijauan. Aquamarine termahal adalah yang berwarna biru aqua yang pekat yang biasa ditemukan di Brazil.

Rubi
Batu ini terbentuk dari mineral yang disebut korundum, terdiri dari oksida aluminium. Warna merah disebabkan oleh jejak kromium, sementara semburat cokelat terjadi karena pengaruh zat besi. Rubi paling berharga adalah yang berwarna merah dengan semburat biru.
(disunting dari “Kilau Batu Berharga” dalam Nova,
24—30 September 2012)
2.  Argumentasi (Bahasan)
Tulisan ini bertujuan untuk meyakinkan atau mengubah pendapat pembacaatas suatu pendapat, ideologi, doktrin, sikap, atau tingkah laku tertentu.Dalam tulisan yang bersifat ilmiah, jenis karangan ini biasanya digunakanoleh penulis karena sebuah karya ilmiah harus dapat meyakinkan pembacaatas topik yang diuraian penulisnya. Dengan demikian, penulis harusmenyusun karangannya secara logis dengan alasan atau data yang mampumeyakinkan pembaca. Di bawah ini adalah contoh karangan argumentasi.
Terkini
Salah satu kosakata sangat aneh dalam bahasa Indonesia yang banyak digunakan oleh media elektronik, terutama televisi, adalah ‘terkini’. Sejumlah stasiun televisi menggunakan kata itu dengan berbagai variasi ‘Kabar Terkini’, ‘Terdepan dan Terkini’, ‘Indonesia Terkini’, dan lain-lain. Adakah yang lebih kini sehingga ada yang terkini?
Adakah waktu bisa kita tangkap, kita bekukan, menjadi kini yang berhenti, statis, membeku, kemudian kita bikin yang lebih kini bernama terkini? Kini, kemarin, ataupun esok adalah momen yang tak mungkin kita tangkap. Begitulah absurditas waktu. Hanya tubuh kita yang menjadi bukti dan saksi yang menangkap jejak waktu. Bayi bertumbuh remaja, muda, berangsur matang. Setelah itu, tua, kusut, menopause, renta, surut.
Bukan karena bahasa Indonesia tak mengenal tenses lalu kita boleh memakai kosakata dengan logika sembarangan. Melatih logika, melatih otak, bahkan melatih tubuh—tangan kita pun sebenarnya bisa mengingat apa yang tak diingat oleh otak kita—adalah bagian bagian dari melatih kesadaran. Tiadanya kesadaran membuat jagat kecil, yaitu dari kita, menjadi morat-marit. Korupsi dan segala kejahatan turunannya adalah parihal diri manusia yang kacau.
(Disunting dari “Terkini” oleh Bre Redana
dalam KompasMinggu, 20 Desember 2012)
3.  Persuasi (Ajakan)
Karangan persuasi adalah karangan yang tertujuan meyakinkan pembaca,membuat pembaca percaya, atau membujuk pembaca atas apa yang dikemukakan oleh penulis. Yang dikemukakan itu dapat saja berupa fakta, produk, pendapat, hingga ideologi tertentu. Bidang yang paling banyak menggunakan jenis karngan ini adalah dunia periklanan. Kata ‘persuasi’ berasal dari kata Inggris ‘to persuade’ yang bararti ‘membujuk’ atau ‘meyakinkan’. Bentuk nominanya adalah ‘persuation’ yang kemudian dipungut ke dalam bahasa Indonesia menjadi ‘persuasi’ (Finoza, 2008: 247). Karanganpersuasi dapat dogolongkan ke dalam empat kelompok, yaitu (1) persuasi politik, (2) persuasi pendidikan, (3) persuasi advertensi, dan (4) persuasi propaganda. Di bawah ini adalah contoh persuasi dalam iklan.
Energhi
(untuk Perlindungan Kulit Anda di Tanah Suci)
Persiapkan perawatan khusus kulit, wajah dan tubuh Anda saat menuju tanah suci dengan Energhi. Sehingga kondisi cuaca, suhu dan udara yang ekstrim tidak mengganggu kekhusuan ibadah hajiAnda. Energhi Skin Care package akan menjaga dan melindungi kulit Anda tetap lembab, sehat dan alami.


4.  Narasi (Kisahan)
Narasi atau kisahan adalah karangan yang menceritakan sesuatu baikberdasarkan pengamatan maupun pengalaman secara runtut. Sebuahkarangan narasi akan berusaha mengisahkan suatu peristiwa atau kejadiansecara kronologis (Keraf, 1997: 109). Penulisan narasi yang bakmembutuhkan tiga hal, yaitu (1) kalimat pertama dalam paragraf harusmenggugah minat pembaca, kejadian disusun secara kronlogis, dan (3)memiliki fokus pada tujuan akhir yang jelas (Utorodewo, dkk, 2004: 65).
Selanjutnya, Utorodewo, dkk (2004: 65) mengemukakan bahwa sebuahkarangan narasi akan tersusun dengan baik apabila menggunakan:
a.  Keterangan waktu,
b.  Keterangan yang berkaitan dengan pekerjaan atau peristiwa, dan
c.   Kata-kata peralihan yang mengungkapkan kaitan pikiran, kaitan waktu,dan kaitan hasil, dan pertentangan.
Ditinjau dari sifatnya, narasi terdiri atas dua jenis, yaitu (1) narasiekspositoris atau narasi faktual, dan (2) narasi sugesti atau narasi berplot (Finoza, 2008: 238). Yang dimaksud dengan narasi ekspositoris adalah yang bertujuan memberikan informasi kepada pembaca agar pengetahuan yang bersangkutan bertambah luas, sedangkan narasi sugesti adalah narasi yang ditujukan memberikan makna kepada pembaca melalui imajinasinya. Di bawah ini adalah contoh narasi sugestif.
Dulu, musim hujan pertama itu, ketika anakku dan aku baru pindah kemari, Monang masih rajin datang. Setiap hari raya—Natal, Paskah—dan tentu hari ulang tahunku. Ya, artinya ia selalu datang sehari sesudahnya. Mungkin ia malu bertemu dengan keluargaku. Jadi selalu diusahakannya agar datang sesudah mereka pergi. Mengelakkan senyum dingin yang terarah kepadanya, yang lebih melukai dari seribu tuduhan. Melarikan diri dari pandangan penuh arti, yang lebih keras memukul daripada tinju kepal.
Keluargaku tak pernah memaafkkannya. Barangkali mereka tak sanggup menerima bahwa aku sendiri sudah lama mengampuninya. Mereka tidak bisa mengerti bahwa aku sanggup tetap mengasihi orang yang telah mengucilkanku kemari. Kalau bukan karena Monang, tentu aku pun sudah menjadi tokoh masyarakat sekarang. Namaku dan potretku tentu sering muncul di surat kabar. Perbuatanku dan pemikiranku tentu dianggap turut membangun masyarakat, turut mengarahkan terlaksananya cita-cita mereka. Sekarang... teman-temanku pun sudah lupa padaku. Karena perbuatan Monang aku menjadi begini... . Tetapi aku sudah lama mengampuninya.
Keampunan dosa—bukankah itu inti sari agamaku? Kuyakinkan bahwa Allah Maha Pemurah, mengampuni dosa sekeji apapun. Ia sudah mengampuni aku. Aku yakin betul bahwa dosaku diampuni olehNya. Dan kalau begitu, siapakah aku—yang gegabah menolak penyesalan sesamaku? Hukumammu sudah cukup berat, Monang. Aku takkan menambah sekerikil pun atas bebanmu. Karena pernah kita begitu berbahagia bersama-sama. Menghayati bersama-sama kecerahan hari hidup kita. Lalu badai menyambar kita—sehingga kita terpisah kini. Tetapi itu bukan cuma salahmu, Monang. “Badai meniupkan kapal-kapal ke mana nakhodanya tak berhasrat pergi,” kata suatu pepatah kuno. Kapalku kandas, sedangkan kapalmu berlayar terus tanpa harapan. Ya, sekalipun kau tak pernah mengunjungiku akhir-akhir ini, Monang, sedikit-dikitnya itu kuketahui betul: kau hidup tanpa harapan. Kasihan Monang...
Dari rumahku yang kecil di luar kota, kukirimkan rasa ibaku kepadamu di rumahmu yang mewah di tengah kota. Bagaikan burung pipit yang hinggap di jendela, memandang bingkai cenderawasih yang kau pajang d atas lemarimu. Dan kalau sampai kau lihat burung pipit itu, Monang, ingatkah kau padaku? Pada Raumanen, cinta pertamamu?
(Dicuplik dari novel berjudul Raumanen karya Marianne Katoppo,diterbitkan oleh Metafor Publishing, Jakarta, 1977, hlm. 3—4)
5.  Deskripsi (Lukisan)
Deskripsi merupakan jenis karangan yang menggambarkan bentuk objekpengamatan dari aspek rupa, sifat, rasa, atau corak sesuai dengan keadaanyang sebenarnya selain menggambarkan perasaan bahagia, takut, sepi,sedih, atau genbira. Tujuan karangan ini adalah membantu pembacamembayangkan apa yang digambarkan tersebut (Utorodewo, dkk, 2004: 65).Seorang penulis yang hendak menulis karangan deskriptif haruslah teliti,cermat, dan kreatif memilih kata-kata sehingga pembaca dapatmembayangkan objek yang dilukiskan tersebut. Agar sampai pada tujuan tadi,seorang penulis harus mengambil sikap tertentu terhadap objek yang akandilukiskannya. Ada dua pendekatan yang bisa diambil oleh penulis dalam mendeskripsikan sesuatu, yaitu pendekatan realistis dan pendekatanimpresionalistis.

No comments:

Post a Comment

Semangat Kolaborasi Riset Membangun IKN Berbudaya: Desa Telemow Bersiap Menjadi Laboratorium Hidup Kearifan Lokal

  Penajam Paser Utara, 16 September 2024 – Gemuruh semangat pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur bergema hingga ke pel...